8. Umpan Kelinci

309 60 22
                                    

Menatap mayat serta darah yang menggenangi lantai, matanya teralihkan ke arah tangannya. Selain terkena cipratan darah dan memegang pisau, kulit di sekitar telapak tangannya juga terkelupas dan meneteskan darah. Itu adalah hasil dari melepaskan ikatan di tangannya. Karena terlalu ketat dan tidak ada yang benar-benar bisa dilakukan untuk memutus ikatannya, dia hanya mampu lepas dari itu menggunakan cara yang buruk dan membutuhkan kesabaran dan waktu yang lama untuk benar-benar berhasil.

Kazuha sebenarnya sudah lama keluar dari efek obat bius itu. Tapi dia berpura-pura masih tidak sadarkan diri agar setidaknya dia memiliki waktu yang lebih lama. Beruntungnya, hal itu benar-benar terjadi, dan tidak ada yang benar-benar mengawasinya selain dari mereka hanya masuk di waktu tertentu untuk memeriksa keadaannya. Tidak ada juga yang benar-benar menyentuhnya sehingga dia tidak ketahuan. Selain itu, dia juga berhasil mendengar percakapan di luar pintu dan mengambil kesempatan di sana. Tampaknya mereka meremehkannya karena dia hanyalah seorang gadis lemah yang memiliki uang yang banyak. Tidak mungkin mereka akan tahu bahwa gadis yang mereka culik itu telah melihat neraka berulang kali.

"Dan akan kupastikan gadis lemah ini akan menjadi malaikat maut kalian malam ini."

Memegang erat pisau yang dilapisi cairan merah, Kazuha sudah menetapkan tujuannya dengan tekad yang tak tergoyahkan.

---

"Hmm? Sudah sedikit tenang kurasa."

Clark yang sejak tadi mendengar kebisingan di dalam merasa aneh saat tiba-tiba menjadi hening. Tapi dia juga merasa senang akan hal itu karena akhirnya dia bisa fokus pada pekerjaannya.

"Apa gadis itu juga sudah bangun?"

Itu akan jelas menjadi jawabannya dan mengapa bisa ada suara bantingan di sana karena dia pasti akan memberontak. Mungkin dia pingsan lagi setelah itu.

Dengan jawaban itu di pikirannya, dia kembali sibuk dengan apa yang ada di tangannya.

Tapi tiba-tiba....

*Tuk Tuk Tuk

Suara ketukan pintu membuat konsentrasinya buyar lagi yang kini membuat dia kesal.

"Tsk, kenapa babi itu selalu menggangguku disaat seperti ini."

Dengan perasaan ingin memukul kepalanya jika dia meminta sesuatu yang tidak berguna, Clark membuka pintu dengan tidak sabaran dan ingin segera berteriak padanya.

"Kenapa memanggilku disaat seperti—"

*Chak!

Dengan suara yang seperti siulan kecil, sebuah pisau tiba-tiba diayunkan dari bawah ke atas. Mata Clark yang tidak bisa mengikuti karena terlalu tiba-tiba dan jarak yang sangat dekat membuat pisau itu lalu menembus rahang bawahnya dan melewati bagian dalam mulutnya hingga ujung pisau itu berakhir dengan merobek matanya dan membuat luka yang dalam pada otaknya. Menciptakan adegan horor pada saat darah keluar dari mulut, lubang hidung serta matanya yang telah rusak.

"!!!"

Tubuh Clark bergetar beberapa saat akibat syok dan kejutan yang dialaminya.

Orang yang dia pikir adalah Pablo sebelum dia sempat menyadari bahwa itu orang lain hanya seorang gadis muda berambut perak dengan eskpresi dingin, bukan laki-laki perawakan besar yang tampak seperti babi.

Bahkan disaat-saat terakhirnya sebelum otaknya berhenti berfungsi, dia penasaran, bagaimana target yang mereka culik bisa lepas, dan bagaimana keadaan Pablo? Apa dia bahkan dibunuh dengan konyol? Dia sangat ingin tahu jawabannya.

Menarik kembali pisaunya, tubuh Clark perlahan roboh dengan posisi kedua lututnya menyentuh lantai sebelum jatuh ke depan. Kazuha pindah dari tempat dia berdiri untuk menghindari mayat itu menyentuh tubuhnya lalu dalam diam menatap tubuh yang perlahan kehilangan vitalitasnya itu.

Change Role : Make My Own Ideal Hero's Use Former Myself! Where stories live. Discover now