AF-DUA PULUH TIGA

6.1K 573 133
                                    

Hai-haii..
Ketemu lagi dengan aku Lyya 🦋

Sebelum baca votenya hehe jangan lupa komennya jugaa❤️💐

Seperti biasa 550 vote+200 komen

HAPPY READING ❤️


Angin sore menerbangkan rambut panjang Aira. Gadis itu sedang menatap kosong ke jalan. Sudah seminggu dia tidak pernah lagi melihat Felix, setelah kejadian itu. Bahkan saat Aira ingin kembali kerumahnya, Devandra melarangnya untuk kembali. Dia sangat merindukan laki-laki itu. Aira juga sudah memaafkan Felix, kenapa semua orang ingin memisahkannya dari Felix?

"Kak." panggil Fylia.

Aira membalikkan tubuhnya betapa kagetnya Aira, mendapati Felix yang berjalan mendekatinya dengan senyuman mengambang dibibir laki-laki itu. Aira berlari kearah Felix dan menghamburkan pelukannya, dia menangis didalam dekapan Felix.

"Eh? Enggak boleh nangis." Felix mengusap air mata Aira dan membawa gadis itu ditepi ranjang.

Fylia menepuk dahinya. Kenapa dia masih disini? Karena Fylia tidak ingin menjadi nyamuk, pun keluar dari kamar
Meninggalkan abangnya dan kakak iparnya yang sedang saling melepas rindu. Sebenarnya Felix dilarang untuk ketemu sama Aira. Tetapi karena Devandra dan Lidya sedang tidak ada dirumah. Fylia menghubungi Felix agar laki-laki itu kesini dan bisa ketemu dengan Aira. Sekali-sekali Fylia menjadi adik yang baik.

"Kamu enggak kangen, sama aku?" Tanya Aira yang kembali memeluk dan menyembunyikan wajahnya didada bidang Felix.

"Kangenn.. pake banget, tapi.. Papah ngelarang aku buat ketemu kamu," Aira mendongakkan kepalanya dan mengerutkan dahinya. "Kok gitu? Aku juga waktu mau minta dipulangin, Papah ngelarang." Terang Aira.

Felix mengusap lembut rambut coklat milik Aira, dan mencium kedua pipi gadis itu. "Enggak usah dipikirin, pasti Papah punya maksud tersendiri, ngelarang kita untuk sementara ini enggak ketemu." Aira hanya mengangguk kecil.

Aira mencium bau yang sangat tidak sedap, bau itu sangat menusuk tajam aroma penciumannya. "Kamu ngerokok lagi ya!" Aira menatap tajam manik mata Felix dan menunjuk wajah laki-laki itu.

Felix lupa memakan permen yang Galen sempat berikan tadi, dia terlalu bersemangat ingin bertemu istri tercintanya itu. Sampai dia lupa memakannya, dia juga lupa jika Aira sangat tidak menyukai bau rokok. Felix cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehe.. tadi lupa makan permen, jadi bau nya masih kerasa."

Plak!

Felix meringgis kesakitan, pukulan Aira sangat kuat membuat lengannya memerah dan terasa panas. Ya, Felix hanya memakai baju T-shirt lengan pendek. "Kan aku udah bilang jangan ngerokok lagi. Nanti kamu sakit." Pekik Aira.

Pipi Aira yang memerah karena marah membuat Felix sangat gemas. Rasa ingin mencium kedua pipi gadis itu.

Cup

Aira merasakan ada sesuatu yang kenyal menempel dipipi nya, namun itu hanya sekilas. Dia menatap kesamping melihat wajah Felix yang tersenyum lebar.

"BAU!!"

Saat Aira ingin memukul Felix, buru-buru laki-laki itu menghindar dari pukulan maut Aira. "Sini kamu!" Felix malah mempermainkan Aira, karena tidak tega melihat wajah Aira yang semakin memerah karena marah pun dia berhenti berlari. Membiarkan Aira memukulinya.

"Nakal. Nakal. Felix nakal,"

"Aduh, duh. Udah, sakitt Anaa."

Ceklek

Aira Dan FelixWhere stories live. Discover now