AF-LIMA

7K 441 36
                                    

Hai-haii..
Ketemu lagi dengan aku Lyya 🦋

Sebelum baca votenya hehe

HAPPY READING ❤️

"mamah—"

Lidya tidak membiarkan Felix menyelesaikan omongannya Lidya sudah tau bahwa Felix akan menolak keras perjodohan ini.

Lidya melemparkan tatapan tajamnya untuk Felix, melihat mamahnya itu sedang menatapnya tajam tentu saja mampu membuat Felix bungkam seribu bahasa.

"Felix dan Aira setuju dengan perjodohan ini baiklah jadi kita harus menentukan kapan tanggal pernikahannya."

"Bagaiman kalau Minggu depan." Sahut Devandra.

Reza mengangguk mengiyakan perkataan sahabatnya itu.
"Boleh-boleh tepat hari Minggu berarti enam hari lagi dari sekarang."

Aira kaget mendengar ucapan papahnya. Kenapa secepat itu? Dikasih hati mintannya jantung ngelunjak.

"Tapi pah apa itu gak terlalu cepet?" Tanya Ayara. Ia tidak mengerti kenapa papahnya secepat itu menyetujui pernikahan Aira Dan Felix diadakan Minggu depan.

"Enggak Aya, toh lebih cepat kan lebih baik." Ucap Mayra membela suaminya.

Aira kembali menundukkan pandangannya dan meremas dress-nya sampai kusut.

"Gue ngenerima perjodohan ini bukan berarti pernikahan mau dipercepat, Ya Allah tolong Aira." Batin Aira, sambil menutup kedua kelopak matannya.

"Kalian berdua gak keberatan kan?" Tanya Lidya.

Aira dan Felix kompak mengangguk mengiyakan. Tentu saja karena terpaksa.

"Tuh kan emang jodoh."

"Ck, mah itu tadi cuman kebetulan."

"Sudah ditetapkan hari Minggu adalah hari pernikahannya."


▭•▢✎▢•▭


Felix tengah menghisap sebatang rokok dan menghirup udara dimalam hari dingin ini.

"Gue takut gak bahagia nikah sama tuh cewe kurcaci." Ucapnya.

"Gue mau batalin perjodohan ini tapi sudah gak bisa."

Felix bangun dari duduknya dan memilih untuk mengambil jaketnya dan kunci motornya entah ia mau kemana malam-malam begini.

Felix berputar-putar Jakarta tanpa tujuan pikirannya saat ini sedang melayang kemana-mana.

"Gue gak mau nikah cuman karena perjodohan tanpa adannya dasar cinta!!!" Teriak Felix.

Ponsel Felix berdering menandakan panggilan masuk.

"Assalamualaikum mamah."

"Waalaikumsalam abang kamu Di mana?tadi mamah masuk kekamar kamu enggak ada orang nak."

Felix tersenyum tipis,ternyata mamahnya mencari keberadaanya saat ini.

"Abang lagi diluar mah cari angin, suntuk dirumah Mulu."

"Pulangnya jangan malem-malem Abang."

"Iya mamah sayang,Abang pulang udah ini yah mau muterin 7x Jakarta lagi baru pulang."

"Sampai rumah mau dikunciin?"

"Heheh, enggak mah Abang bercanda tadi."

"Yaudah deh mamah matiin papah rewel kayak anak bayi."

Aira Dan FelixWhere stories live. Discover now