AF-DUA PULUH SATU

8.2K 652 118
                                    

Hai-haii..
Ketemu lagi dengan aku Lyya 🦋

Sebelum baca votenya hehe jangan lupa komennya jugaa❤️💐

HAPPY READING ❤️

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan.

Aira duduk diayunan menikmati angin malam, dia mengenakan sweter miliknya agar tidak masuk angin. Sesekali Aira bersenandung kecil, masih ada rasa sedih yang amat dalam, didalam hatinya. Buah hatinya yang sangat ia tunggu kehadirannya didunia, sekarang sudah kembali kepangkuan sang pencipta.

BRAK!

"Aira! Suami Lo." Sahut Galen membawa Felix yang sudah tak sadarkan diri kedalam rumah. Ya, sehari Aira keluar dari rumah sakit, Galen juga sudah diperbolehkan pulang. Mata Aira terbelalak melihat wajah Felix yang memerah, dia berlari kearah Galen yang ada didepan pintu bersama Felix yang tak sadarkan diri. "Dia kenapa, Gal?" Tanya Aira berjalan mengekori Galen yang membawa Felix kesofa. Galen tidak kuat membawa tubuh Felix ke kamar yang ada dilantai dua. Dia sudah tidak sanggup untuk menaiki tangga.

"Tadi gue dihubungin sama Raka, katanya Felix lagi ada diclub dia mabok berat. Felix manggil-manggil nama Lo terus Ra, Tanpa pikir panjang, gue ke club itu. Dan, ya. Emang bener, Felix udah mabok manggil-manggil nama Lo terus." Galen menjelaskan semuanya. Aira menatap sendu wajah Felix yang tertidur.

"Maaf, gue gak bisa Felix kekamar kalian. Soalnya dia berat, mungkin karna kebanyakan dosa." Seloroh Galen.

Aira terkekeh. "Ngomong nya gitu, Gal. Tapi makasih ya."

"Sama-sama Ra. Ya udah, gue pamit ya Ra. Jagain sahabat gue. Assalamualaikum" Pesan Galen sebelum melangkahkan kaki panjangnya keluar dari pintu.

"Waalaikumsalam. Hati-hati Gal." Aira terduduk di lantai yang dingin kembali menatap wajah Felix, dia mengusap-usap rambut Felix lembut.

"Ana, jangan tinggalin aku." Lirih Felix yang masih menutup mata nya. Sepertinya dia mengigau. Senyuman tipis terbit dibibir pink Aira, hatinya sedikit terluka melihat Felix seperti ini.

Disatu sisi Aira sudah capek dan ingin mencari masa depannya sendiri tanpa berdampingan dengan Felix lagi. Tetapi disisi lain, Aira masih sangat-sangat menyayangi dan mencintai Felix. Dia tidak akan pernah rela jika Felix bersama wanita lain selain dirinya. Egois bukan?

Aira memilih untuk tidur diposisi ini saja untuk malam ini. Dia tidak tega untuk meninggalkan Felix sendiri diruang tamu. Aira tertidur dengan bahu Felix yang menjadi bantalannya dan memeluk erat tangan laki-laki itu.

▭•▢✎▢•▭

Cahay sang mentari menerobos masuk kedalam jendela rumah, membuat Felix terbangun, dia mengucek matanya. Pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah Aira yang tertidur sambil memeluk lengannya. Felix mengecup lembut kening Aira, yang pernah menjadi rutinitas nya disetiap pagi.

"Cantik." Gumam Felix sembari mengusap lembut rambut coklat milik Aira. Dengan perlahan Felix berusaha melepaskan lengannya yang Aira peluk, sungguh tangan Felix sangat keram. Mungkin karena terlalu lama ditindih?

Aira Dan FelixWhere stories live. Discover now