AF-DUA

9K 527 4
                                    

!MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!
VOTENYA KAKAK..


Felix dan teman-temannya tengah membolos kelas pak Iwan, mereka sangat tidak menyukai pelajaran matematika, oleh sebab itulah mereka bersepakat untuk membolos saja dirofftop.

Seorang anak laki-laki baru saja tiba membawa kantung plastik yang berisikan permen dan rokok.

"Ambil nih pesanan kalian,Lo semua jadiin gue babu ya." Ucap laki-laki itu yang bernama Zeyn.

"Emang pantesnya Lo tuh jadi babu kita Zen, muka Lo aja ngedukung." Ucap aldeo tanpa memikirkan perasaan Zeyn.

"Anjing Lo." Maki Zeyn.

"Gak biasanya Lo ngerokok Lix." Ucap Arkan, melihat sahabatnya itu merokok membuatnya kebingungan tidak biasanya Felix merokok laki-laki itu sangat menghindari yang namannya merokok.

"Gue lagi banyak pikiran, butuh healing bentar," ucapnya.

Arkan mengerutkan dahinya bingung, banyak pikiran? apa lagi yang temannya ini pikirkan?

"Lo mikirin apa lagi?Lo enak lix hidup dikeluarga yang kaya raya, lah gue?" Ucap Zeyn seperti ingin mengadukan nasibnya.

"Lo anak konglomerat Zeyn asuu!!" Pekik Aldeo, ia sangat tau bahwa Zeyn orang yang akan haus akan pujian.

"Lo banyak pikiran kenapa?" Tanya Arkan serius.

"Gue mau dijodohin." Ucap Felix, membuat teman-temannya kaget mendengar ucapan Felix barusan.

"APA. Gue gak salah denger Lix?" Tanya z udaheyn heboh.

"Telinga Lo itu minta di bersihin ya banyak kotorannya." Sahut Galen salah satu sahabat Felix yang menjabat sebagai ketua osis.

"Enak aja Lo."

"Gue cabut duluan, pelajaran pak Iwan udah selesai gue mau balik kekelas." Pamit Felix.

"Ayo kita kekantinn." Teriak Zeyn.

Kenzo menendang Zeyn, Zeyn tersungkur dilantai rooftop.

"HHAHAHAH, kasian banget sih Lo Zen." Celetuk Aldeo yang menyaksikan sendiri Zeyn ditendang oleh Galen karena teriakannya itu seperti toa masjid.

"Anjing Lo Gal." ucap Zeyn yang berusaha bangun dari lantai rooftop panas itu.

▭•▢✎▢•▭

"Apa gue terima aja ya perjodohan itu?" Gumam Aira, gadis itu tengah melamun memikirkan tentang perjodohan yang papahnya katakan semalam.

"Aira kantin yuk." Ucap Silvi salah satu sahabatnya. Ucapan Silvi mampu membuyarkan lamunan Aira.

Aira mengangguk dan membereskan buku-bukunya yang ada diatas meja.

Aira mencari keberadaan dua sahabatnya namun nihil ia tidak dapat melihat kedua sahabatnya.

"Silvi,"

Aira Dan FelixWhere stories live. Discover now