19 - Pasar dan Peri

4K 356 9
                                    

"Adel..Adel..."

  Adel perlahan membuka kedua matanya dan terkejut saat melihat wajah Aley yang tiba-tiba sudah berada tepat di depannya. Eh? Ternyata dia sudah kembali lagi ke masa lalu kuno ini. Adel mengubah posisinya menjadi duduk dan menghela nafas panjang sambil memijat pelipisnya.

Ia teringat saat Sherla mengatakan sudah membunuh mamanya. Hatinya hancur saat mendengar. Ia tidak bisa terlihat hancur ataupun sedih saat ini. Ia hanya bisa berharap bahwa mamanya ada yang melindungi. Bukankah ia sudah menyewa beberapa bodyguard bayangan terhebat di dunia untuk menjaga mamanya?

  Jadi nggak mungkin bukan kalau mamanya di bunuh. Ah, bodohnya dia yang langsung mempercayai ucapan Sherla begitu saja.

"Mimpi buruk apa?"

"Pernah dengar kata orang, kalau kamu mimpi buruk..jangan ceritakan pada siapapun atau itu akan menjadi kenyataan."

"Aku tidak percaya hal seperti itu."

  Adel memutar kedua bola mata malas. Kenapa bisa Aley ada di masa-nya? Kalaupun Adel menceritakan mimpinya tadi, nggak mungkin Aley akan percaya. Memangnya sejak kapan mereka saling percaya satu sama lain?

"Kamu sudah selesai berkerja?"

  Adel segera mengalihkan topik agar Aley tidak bertanya tentang tadi. Walaupun Adel lebih merasa itu bukanlah mimpi, tapi kenyataan. Kalau kenyataan, kenapa dia kembali lagi ke Eli? Haha.. benar-benar membingungkan.

  Dia harus ingat tujuan utamanya. Mencari penyebab kematian Eli dan membalas dendam.

"Sudah. Kamu ingin melakukan apa?"tanya Aley kemudian. Aley sadar jika Adel mengubah topik pembicaraan mereka. Sudahlah, ia juga tidak mau memaksa. Sedikit tidak terlalu penasaran juga.

  Adel terdiam. Ia juga bingung ingin melakukan apa. Masalahnya ini beda masa. Jika di masanya..Adel sibuk bekerja, bertemu mamanya, membaca novel, membasmi tikus-tikus dan masih banyak kegiatan lainnya.

  Disini ia seperti pengangguran. Aley tidak membiarkannya ikut mengurus pekerjaan sebagai seorang Duchess yang membantu Duke.

"Aku tidak tau."

"Ingin berkeliling ke pasar?"

  Adel terdiam sebelum mengiyakan. "Tapi kita menyamar."

🌺🌺🌺

Adel menatap kagum sekelilingnya. Pasarnya sangat berbeda dengan pasar di tempatnya hidup sebagai Adelia Delana Erduago, sang penerus sah perusahaan 'D.E' terkaya kedua di dunia. Erduago adalah marga keluarganya.

  Pasar disini sangatlah rapi, tidak bau menyengat. Yang ada justru bau wangi beberapa makanan. Adel tidak sadar jika ada seorang anak kecil yang sedang berlari ke arahnya. Beruntung Aley sigap menarik tubuh Adel hingga ke pelukannya.

"Eh?"

  Tak lama terdengar suara anak kecil yang menangis. Adel buru-buru melepas pelukan Aley dan menghampiri anak kecil yang menangis itu. "Hey..nak. Kamu tidak apa?"tanya Adel ramah. Anak kecil itu berhenti menangis dan menoleh ke Adel. Anak kecil itu perkiraan berumur 2 tahun.

Deg!

  Adel melihat anak kecil itu bukanlah manusia. Bola matanya yang seperti emerald hijau, hidung mancung, kulit putih seperti giok, telinga agak panjang juga runcing dan simbol tiga berlian biru di keningnya.

"Mama!"

"Hah?"

  Adel syok dipanggil mama oleh anak kecil bukan manusia itu, di tambah langsung dipeluk. Aley menatap tajam anak kecil itu tidak suka. "Hey! Lepaskan pelukanmu pada istriku! Dia bukan mamamu!"ucap Aley dingin.

"Papa!"

  Anak kecil itu beralih memeluk Aley. Adel segera mengambil anak kecil itu mendapati Aley yang tidak suka disentuh orang lain. Tatapan Aley seperti ingin membunuh anak kecil itu. "Peri?"gumam Adel saat teringat dengan buku yang pernah ia baca.

  Di buku itu ada penjelasan tentang ciri-ciri peri. Tidak semua manusia bisa melihat wujud asli peri. Peri selalu menyamar menjadi manusia. Gumaman Adel di balas anggukan anak kecil itu.

"Peri! Peri mama dan papa ^_^!"ucap anak kecil itu pelan tapi penuh semangat dan mencium pipi kanan Adel.

🌺🌺🌺

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ^^

~26 Juni 2022~

I'm Duchess De Alberto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang