17 - Aley & Adel

6K 443 0
                                    

  Adel menatap kesal Aley yang masih tertidur lelap disebelahnya. Ingin rasanya dia membunuh pria itu, tapi tidak mungkin. Adel menghela nafasnya.

  Saat ia akan turun dari ranjang, sepasang tangan melingkar diperutnya dan langsung menariknya. Aley langsung menarik Adel ke dalam pelukannya. "Apa lagi huh? Lepaskan aku sekarang!"ucapnya kesal dan sudah tidak tahan lagi.

   Aley tidak mempedulikan ucapan Adel. "Tidurlah lagi.."bisik Aley tepat ditelinga Adel. Hembusan yang keluar dari mulut Aley mengenai telinganya itu cukup membuat Adel merasa agak geli.

  "Apanya yang tidur lagi!"serunya setelah tersadar. Aley menyeringai saat melihat telinga Adel yang sedikit memerah. "Apakah kamu memang menginginkannya?"goda Aley. 'SIAL! Dasar pria mesum!'umpatnya yang tentunya didalam hati.

  "Siapa yang menginginkannya! Tetap pada perjanjian dan jangan menggodaku lagi!"

  "Kalau begitu tidurlah lagi. Kamu tidak ingin ada yang curiga bukan?"

  Adel hanya diam. Aley membalikkan badan Adel menjadi menghadapnya. Tatapan mata mereka saling bertemu. Tapi Adel segera memutusnya dan menenggelamkan wajahnya didalam pelukan Aley. Ia tidak ingin teringat dengan kejadian memalukan semalam.

🌺🌺🌺

•Flashback Dimulai•

  "Jadi..bisa kita melakukan hal menyenangkan lainnya?"

'Blush!'

  Wajah Adel langsung berubah menjadi memerah seperti tomat. Pikirannya mulai kacau dan tidak bisa berfikir jernih. Aley tentu saja melihat perubahan ekspresi langka seorang Adel tersebut.

   Sudut bibir Aley sedikit tertarik. Ia jadi ingin tambah menggoda Aley. Menurutnya sangat lucu melihat wajah memerah Adel yang seperti tomat merah itu. Apalagi saat tau bahwa Adel berfikir ke hal yang tidak-tidak.

  Aley langsung mendorong Adel hingga jatuh ke atas kasur king size milik mereka. Untungnya meski disekitar mereka ada beberapa mayat dan banyak darah berceceran, setidaknya kasur mereka bersih.

  Tapi tentu saja tidak jadi bersih setelah terkena tubuh Aley dan Adel yang terkena darah dari orang-orang yang mereka bunuh tadi. Aley lalu mencium pucuk kepala Adel dan merasapi aroma harum bunga melati dirambut Adel.

  Adel hanya diam. Ia terlalu kaget dengan perlakuan Aley yang tiba-tiba. Aley semakin senang dan bersemangat untuk menggoda Adel. Oke, sekarang tingkah Aley yang asli sudah keluar dari kotaknya. Bisa dibilang Aley dari kecil suka menjahili dan menggoda orang lain .

Yah.. tidak ada yang banyak tau tentang sifat asli Aley. Kecuali mendiang orangtuanya dan seorang kepala kesatria keluarga Duke Alberto yang sudah melayaninya sejak kecil. Selain itu yang lainnya sudah mati tidak tersisa karena ada suatu kejadian dimasa lalu.

  Kejadian yang sangat dibenci Aley dan paling tidak ingin ia ingat. Aley terdiam. "Ada apa?"celetuk Adel membuat Aley tersadar dari lamunannya. Aley tersenyum tipis. Ia tiba-tiba sudah berada diatas Adel.

"Eh? Apa yang mau kamu lakukan!?"

  Aley tidak menjawab, ia kemudian mencium sekilas bibir Adel dan keningnya. Aley lalu berbaring di sebelah Adel setelah menariknya ke dalam pelukannya. Adel yang tau bahwa Aley tidak akan melakukan hal mesum yang ia pikirkan pun menghela nafas lega.

  Tapi di waktu bersamaan ia menangis histeris dalam hati. Ciuman pertama dan ciuman di kening indahnya sudah direbut oleh orang yang bahkan ia tidak cintai sama sekali.

  "Ada apa dengan helaan nafasmu itu? Jangan bilang kamu tadi mengira bahwa aku akan melakukan itu padamu?"

'BLUSH!'

  Adel segera menutup wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus dengan kedua tangannya. Ia sungguh malu. Bagaimana bisa dia punya pikiran mesum seperti itu.

  "Huh? Kamu malu atau kecewa karena kita tidak melakukan hal itu?"

'DUAG!'

  Adel langsung memberikan satu jitakan keras ke dada bidang Aley. "Mesum! Aku tidak berfikir seperti itu!"elak Adel yang kesal sekaligus malu. "Sudahlah. Aku akan tidur! Jangan ambil kesempatan saat aku tidur!"

  Tidak butuh waktu lama untuk Adel tertidur. Karena hari itu memang benar-benar hari yang melelahkan. Aley menyelimuti tubuhnya dan Adel. Saat menyelimuti Adel, ia menyelimutinya sampai atas kepala.

"Fox."

"Ya tuan."ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba masuk lewat jendela dan memberi salam pada Aley. "Urus sampah mayat dan darah yang berceceran ini diam-diam. Jangan bersuara dan menyebabkan istriku terbangun!"

  Laki-laki yang bernama Fox itu menelan ludahnya kasar dan hanya bisa mematuhi ucapan Aley.

🌺🌺🌺

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya^^
                       ~18 Juli 2021~

I'm Duchess De Alberto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang