21 | Jawaban(?)

161 9 2
                                    

[ Kamar Bams ]

Enam pemuda tampan yang berada di bawah pimpinan Jundi Ariski sebagai ketua dari The Kasep, tampak sedang berkumpul disebuah ruangan bernuansa monokrom.

Bams dibuat bingung, bingung dengan keheningan yang tercipta. Lagian buat apa mereka datang cuma buat numpang melamun, benar-benar gak jelas!

"Gua hitung sampe seratus kalo sampe lu pada belum mau buka mulut juga, usir nih!" ancamnya telak.

hening

"Ck! lama-lama gua doain juga lu semua kesambet massal,"

hening

Karna gemas dengan tingkah aneh mereka, Bams melayangkan jam digital berwarna hitam tepat berada di sampingnya, "HUDANG!" (BANGUN!)

Deka terlihat meringis nyeri ketika benda berbentuk persegi panjang itu melayang tepat dipundak kokohnya. "yang lagi sakit bisa diem aja kagak? kita semua ini sedang dilanda overthinking. Bisa-bisanya..." ucapnya ambigu.

Alis Bams terangkat sebelah, bisa-bisanya? apa maksudnya?

"Yud, bisa lu jelasin kagak? ini daritadi gua malah jadinya PPKM aja dimari,"

Juki menoleh dengan alis mengerut. "PPKM?"

"Planga-plongo kayak monyet, Juk. Ye masa planga-plongo kayak malika."

Sontak saja, Aming yang daritadi sibuk menelungkupkan wajahnya dibantal seketika mengangkat kepalanya tinggi. "lu gausah gitu, gua lagi sedih ini. Harga diri gua Bams!"

"Sebetulnya harga diri lu udah kagak ada sejak kejadian kemarin," celetuk Lapan.

"Hah, kejadian kemarin? kejadian apa?"

Lapan menepuk jidatnya pelan. "Gua lupa lagi tujuan kita kemari mau ngapain, lu kan kagak masuk ya, jadi gini Bams. Kemarin..."

Flashback on

"NGAPAIN MASIH PADA DIMARI? BUBAR! GUA TAU KELAS GUA KANDANGNYE SELEBRITI, TAPI GAUSAH PADA NORAK!"

"Huuuuu,"

"APA LU! sial gua malah disorakin."

Seketika tawa para penghuni ips itu pecah.

Jihan seraya berkacak pinggang menyorot tajam ke arah teman-temannya. "lagian lu berdua pada ngapain sih, kayak gak ada kerjaan banget segala main kertas, gunting, batu."

Dengan langkah lebarnya Yuda menghampiri Jihan, lalu kemudian dirangkulnya pundak itu, "udah Han, mending lu bayar rasa penasaran lu itu dengan liat pertunjukan yang akan terjadi di kelas nanti."

"Pertunjukan?" tanya Jihan, sementara Yuda mengangguk.

"BACOT AH. BURUAN!" sentak Yuyu.

Setibanya mereka di kelas, tidak ada tanda-tanda penghuni lain selain The kasep, Jihan, Yuyu, Erwin yang langsung anteung dengan buku ditangannya, Jamal yang sibuk molor, Nina sama Bintan yang terlihat sedang mengobrol, tumben.

Sesekali pandangan Lapan terarah ke belakang sana. "jadi Yud, kenapa?"

"Jadi gini-" ucapannya terputus kala si target tengah berjalan masuk ke kelas mereka. "-Una, Na, Na. Sini!"

Mampus gua. batin Aming

Dengan raut bingung, Deluna menghampiri Yuda yang keliatannya paling bersemangat disini.

"Tuh si Aming mau bilang sesuatu sama lu,"

Kepala cantik itu langsung berputar ke arah si empu yang disebut, "kenapa tem?"

Dari pintu IPS || 97LWhere stories live. Discover now