Bab 33. Kembali.

354 16 21
                                        

Happy Reading
Typo Bertebaran!

***

"Ingin menikahi putriku tanpa sepengetahuanku, hm?"

"Ayolah, itu hanya kesalahan pahaman. Dan aku berusaha untuk bertanggung jawab ... Papa!"

***

"Saya terima nikah dan kawinnya ... Rania Syakia Hanasta binti Raviando Eroz Bratadikara dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

Air mata Rania meluncur ke pipinya saat ia mendengar kata "sah" yang menggema dari luar kamar yang ia tempati sebelum di panggil untuk keluar. Sekarang ia telah menjadi istri seorang Arkharega Virgie di umurnya yang masih tujuh belas tahun.

"Rania, ayo!" ajak Sinta dan langsung membawa Rania keluar untuk bertukar cincin perkawinan dan segera bertemu sang suami.

Disinilah dirinya, dihadapan Rega dengan status yang berbeda untuk pertama kalinya.

Sinta memberikan cincin yang terbuat dari logam kepada Rega. kemudian, Rega pasangkan di jari manis Rania dan begitupun sebaliknya, Rania pasangkan cincin pada jari manis Rega.

Dengan tangan gemetar, Rania mencium tangan Rega dan dibalas oleh Rega dengan mencium keningnya, disusul ke dua pipi nya yang mengembangkan senyuman manis.

"Assalamu'alaikum ... istriku," Rania semakin merapatkan pejaman pada matanya ketika Rega memanggilnya dengan sebutan istri.

***

Duduk termenung di taman yang biasanya di isi oleh canda tawa anak-anaknya, hal itulah yang akhir-akhir ini Karin lakukan saat tak mendapatkan kabar dari kedua anaknya. Pencarian yang Ryan lakukan selama beberapa hari terakhir ini tak membuahkan hasil sama sekali.

Bahkan, ada yang menyarankan untuk menghentikan proses pencarian ini, karena kecil kemungkinan mereka selamat saat terseret deresnya arus sungai kala itu. Namun, Ryan tetap keras kepala untuk tetap melanjutkan pencarian. Apapun hasilnya itu, meskipun nantinya Rania dan Rega di temukan dalam keadaan tak bernyawa, setidaknya dia sudah melihat kedua anaknya. Tetapi, dia yakin mereka berdua pasti baik-baik saja.

"Bunda merindukan kalian. Bunda harap kalian baik-baik saja dan segera kembali ke pelukan Bunda!"

Ryan yang memerhatikan Karin dari jauh menghembuska nafas panjang. Perlahan, dia melangkahkan kakinya menghampiri sang istri. Berjongkok seraya menggenggam tangan istrinya, di perhatikannya wajah yang nampak pucat karena kurang nutrisi itu.

"Karin, aku minta maaf. Aku gagal membawa mereka pul--"
Perkataan Ryan terpotong kala Karin menatapnya dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca.

"Yah, ini bukan salah kamu. Jadi, kamu enggak perlu minta maaf," ucap Karin seraya menuntun Ryan agak berdiri dari posisi awal.

Melingkarkan tangannya di pinggang dan menyadarkan pipinya di dada bidang sang suami, Karin berucap, "aku yakin mereka pasti selamat. Yang aku khawatirin, apakah mereka baik-baik saja? Mereka bisa istirahat dengan baik atau tidak? Apakah mereka juga makan-makanan yang layak?"

"Aku ... aku, tau kamu sudah melakukan yang terbaik untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan mereka."

"Tapi, aku mau egois. Aku mau kamu membawa pulang mereka secepatnya." Karin mengeratkan pelukan di pinggang Ryan.

Ryan membalas pelukan Karin dan mengangguk di atas kepala Karin.

"Pasti!"

"Permisi tuan." Salah satu anak buah Ryan menghampiri mereka dengan kepala tertunduk. Seakan mengerti apa yang terjadi antara bos dan istrinya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REGARA: Mysterious CoupleWhere stories live. Discover now