31. Universitas Impian

11.1K 1.3K 5.1K
                                    

Hello!
Kangen??

Absen jam duluuu!!➡️

Part ini sedikit lebih panjang dari biasanya, jadi siapin lagu favorit kalian buat nemenin baca part ini biar lebih deep vibesnya.

Love you❤️

Jangan lupa komen di setiap paragraf, ya!!

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31. Universitas Impian

Adriel tak sedikitpun renggang untuk menggenggam tangan Azel yang kini terbaring tanpa daya di atas hospital bed.
"Papa lega, dokter bilang kamu nggak kenapa-napa, cuma kecapekan. Kalo kamu masih capek, istirahat dulu nggak papa, tapi jangan lama-lama, ya? Papa rindu lihat senyum kamu, Peri."

"Oh iya, terimakasih kamu udah banggain Papa Mama lagi. Medali emasnya udah disimpen Abang kok biar aman, nanti kalo kamu udah bangun, kamu bisa lihat medalinya. Makanya cepet bangun, ya?"

Di sofa pojok ruang perawatan, Reyndra duduk. Ia tersenyum tipis saat melihat secara langsung Azel yang begitu disayang oleh Papanya.

Alma yang duduk tak jauh dari Reyndra, menyadari jika Reyndra tengah memperhatikan suaminya. "Dari kecil, Azel deketnya emang sama Papanya. Kalo lagi sakit yang dicari pasti Pael, bukan Mama Al."

Reyndra menoleh, tersenyum sopan meresponnya. "She deserves all this happiness."

Mendengar perbincangan itu, Gafal yang sedang membaringkan kepala di pangkuan Mamanya langsung mendengus. "Mama kok ajak ngomong Reyndra? Fal dari tadi bobok di sini nggak diajak ngomong!"

"Ya ampun, Abang... kan tadi Abang merem, jadi, ya, nggak Mama ajak ngomong," ujar Alma.

"Gafal merem karna Gafal pusing, ketularan Azel. Bukan mau tidur beneran."

"Utututu... ikut sakit rupanya, gara-gara kembarannya sakit?" Alma langsung memberikan sentuhan sayang kepada putranya. "Gimana? Abang mau diinfus juga? Atau mau tiduran di kasur pasien kayak Azel gitu?"

"Tidak mauk! Suruh Ajeli bangun, nanti Gafal sembuh."

Alma terkekeh, gemas dengan tingkah putranya itu. "Iya, sebentar lagi pasti bangun. Tadi kan abis dibius biar pembuluh darah di otaknya nggak tegang. Dia lagi kecapekan. Otaknya lelah. Jadi biarin semuanya istirahat dulu, ya? Biar nanti pas Azel bangun, dia udah nggak pusing lagi. Kamu harus sabar."

"Tapi Gafal nggak sabar, Mamaaa!" balas Gafal kesal.

"Manja bener deh, kuproy. Gue aja yang calon suaminya bisa sabar," ledek Reyndra.

Sontak Gafal ingin muntaber di tempat. "Calon suami? Huek!! Kasta lo itu sampai kapanpun tetep di bawah gue, gue kembarannya. Gue kasta Brahmana, lo kasta Sudra!"

STRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang