"Turunlah" Titah sang putri yang segera dituruti oleh Jeno, pemuda itu turun dari kuda dengan kaki gemetaran, rambut pink nya sudah semerawut. Untung tak melenyapkan ketampanannya.

Jeno terduduk tepat di sebelah kaki depan kuda, menunggu sang putri turun juga.

"Dasar payah" Desis Kyungmin lalu berjalan mendahului Jeno,

Selagi matanya mengikuti pergerakan sang putri, Jeno tiba-tiba terkesiap saat melihat pemandangan menakjubkan dihadapannya.

"Wow... aku baru sadar ternyata kita nyampe di tempat sebagus ini" Takjub Jeno lalu berdiri menjajari langkah sang putri,

"Jalan dibelakangku"

Jeno mengatupkan mulutnya, meski posisi mereka sekarang berbeda secara kasta dan pastinya Kyungmin jauh diatas Jeno, namun ia masih belum terbiasa dengan kelakuan semena-mena sang putri.

Alhasil Jeno mundur beberapa langkah.

Keduanya kini berada di sebuah air terjun. Ternyata kebrutalan Kyungmin yang sampai membuat Jeno mabuk kuda terbayar lebih dari kata setara.

 Ternyata kebrutalan Kyungmin yang sampai membuat Jeno mabuk kuda terbayar lebih dari kata setara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Indah bukan?" Tanya Kyungmin menginterupsi Jeno yang masih terkagum-kagum,

Jeno tersenyum,"Ada tempat kayak gini di tengah hutan ternyata"

"Ini adalah tempat pelarianku saat suntuk karena urusan-urusan pemerintahan"

Sang putri yang tampak buas saat dihadapan orang-orang itu kini terang-terangan menampakkan air matanya. Tanda bahwa dirinya hanyalah wanita serapuh kapas, yang dipaksa untuk menghadapi kejamnya dunia.

Kebetulan yang mengejutkan karena selalu bersama Jeno saat gadis itu menunjukkan sisi lemahnya, dan jujur saja itu cukup membuat hati Jeno ikut teriris.

Pemandangan ini mengingatkan Jeno pada masa depan, saat ia pernah tak sengaja menyiduki Karina sedang menangis di rooftop gedung SMent. Namun kala itu ia ingin menjaga privasi gadis itu dan memilih untuk meninggalkannya sendirian.

"Kau bilang ketakutan harus dihadapi 'kan?"

Jeno mengangguk ragu-ragu, pandangannya masih lepas dari sang putri yang berdiri disampingnya.

"Namun sayangnya kini ketakutan itu bertambah"

Sang putri menunduk sembari tersenyum getir, nada bicaranya tetap tenang meski air mata tak berhenti menghiasi wajah ayu itu,

"Kematian kakakku yang masih tak bisa kutoleransi itu malah dinilai sebagai kematian pengkhianat oleh ayahku sendiri"

Jeno meringis pelan, tangannya mengepal karena sedang menahan diri supaya tak memeluk sang putri, sampai pertahanannya benar-benar runtuh saat tiba-tiba Kyungmin berjongkok dan melepas tangisnya.

Dengan sangat hati-hati, Jeno yang sudah ikut berjongkok di depan sang putri itu mengulurkan tangannya untuk merengkuh jiwa lemah yang tersembunyi dibalik tubuh sok tangguh itu,

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Where stories live. Discover now