6. Prahara Rambut

760 102 3
                                    

Jadi, mereka tengah melewati perjalanan waktu? I mean-- memangnya mungkin??

Tapi buktinya, tujuh anggota boy band ternama Korea Selatan sedang berada di beribu tahun yang lalu. Bersama Lee Jeno dan Zhong Chenle dengan rambut pink nya, lalu Park Jisung dengan rambut kakek-kakeknya --menurut para dayang.

Dan jangan lupakan 'Kim Minjeong' si dayang setia yang mulia putri Yeo Kyung Min dan kedua teman dayangnya yang kini harus mengorbankan kamar mereka untuk NCT Dream, yang mana kini masih berdebat dengan ketiga dayang tentang ;

'Apakah kita harus menutupi rambut Jeno, Chenle, dan Jisung?'

Kim Minjeong dan dua temannya --Son Eunso dan Hong Gaeun-- kini berada didalam kamar mereka dengan ketujuh pemuda. Setelah beribu bahasa Minjeong menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi, akhirnya kedua temannya itu tak lagi banyak tanya.

Minjeong tahu mereka dari masa depan?? Jawabannya tidak.

Dia hanya tahu kalau NCT Dream atau kalau kata putri Kyungmin Anishithi deurim itu hanyalah sekelompok gelandangan yang kebetulan bertemu dengan tuan putri saat dirinya tengah berburu.

Ketujuh member dreamies juga masih terlalu blank untuk menjelaskan suasana yang sebenarnya.

"Bagaimana kalau kita tutupi dengan ramuan urang-aring?" Ucap Son Eunso memberi saran,

Ketujuh member melotot kaget mendengarkan saran Eunso. Jeno, Chenle dan Jisung pun memegangi kepalanya.

"Itu ide paling buruk yang gue denger!" Kata Lee Jeno dengan penekanan disetiap katanya,

"Manajer hyung bisa ngamuk kalau tau rambut kita ganti warna sebelum comeback," Tambah Jisung,"Lagian kenapa sih harus ditutupin segala??"

Ketiga dayang menatap Jisung bersamaan saat mendengar pertanyaan keluar dari mulut si maknae, dan cukup membuatnya salah tingkah.

"Menurutmu kenapa harus ditutupi? Siapa yang tidak heran dengan rambut seperti itu??" Sungut Gaeun dengan nada judes yang memang sudah jadi ciri khasnya. Untung cantik.

"Lagipula, kenapa rambut tuan-tuan sekalian harus sedemikan rupa?? Pffftt--" Lagi-lagi Minjeong tak berhasil menahan tawa. Sejak awal member dream muncul dihadapannya, rambut ketiga member disana sudah menarik perhatian.

Jeno berjengit sebal mendengar celotehan para dayang,"Hiih... buta kali mata mereka. Dasar manusia purba gak ngerti style!"

"Yaudah terus ini jadinya rambut kita mau diapain..?" Tuan muda Zhong Chenle bersuara,

"Di zaman ini ada rambut palsu gak sih?" --Jisung,

"Kayaknya rambut palsu lebih bagus daripada harus pake urang-aring..." --Mark,

"Gak sia-sia ternyata rambut gue dicepak gini," --Renjun,

"Hahaha... Lucu banget sih liat mereka bertiga, Sijeuni harus liat ini, pasti langsung dijadiin Meme," --Haechan,

Sementara para pemuda 'gelandangan' itu berceloteh, ketiga gadis dayang disana hanya diam sambil sesekali saling melempar pandang. Otak mereka seperti disuruh bekerja dua kali lipat lebih keras untuk mencerna setiap kata-kata 'asing' yang terlontar dari mulut para pemuda disana.

BRAAK!!

"Baguslah. Akhirnya kalian diam." Celetuk Minjeong setelah berhasil membuat para pemuda disana bungkam dengan satu pukulan pada lantai kayu kamarnya,

"Intinya, tuan Jeno, Chenle, dan Jisung tidak mau mengubah warna rambut?" Tanya Minjeong pada ketiga oknum yang hanya bisa merespon dengan gelengan pasrah,

Minjeong menghembuskan nafas pasrah, menatap ketiganya bergantian,"Yasudahlah. Mau bagaimana lagi, terserah tuan-tuan mau diapakan rambutnya. Yang penting buat agar tidak terlalu mencolok dimata rakyat..."

Minjeong menjeda kalimatnya untuk mengambil 3 pasang topi yang sebenarnya miliknya dan kedua temannya, menyerahkan topi-topi itu kepada ketiga pemuda dihadapannya dengan anggun,

"Kalian bisa menggunakan ini saat keluar,"

Selepas menerima topi-topi itu, mereka yakni Lee Jeno, Zhong Chenle dan Park Jisung segera mencobanya, dan karena milik Jeno kebesaran, sehingga menutupi matanya, para member langsung terpingkal-pingkal melihat penampilan konyol Jeno.



"Minjeong-ah..." Panggil Eunso agak berbisik,

"Yaa?"

Sementara Gaeun turut menyimak kedua temannya,

"Sejujurnya... penampilan mereka tidak bisa disebut gelandangan..." Ungkap Eunso,

Mata Minjeong menyipit, menatap satu persatu ketujuh pemuda yang masih asyik tetawa karena melihat penampilan mereka masing-masing dengan pakaian kuno agak lusuh dan topi milik Jeno Chenle Jisung,

"Yaa... mereka terlalu tampan untuk ukuran gelandangan..."

"Jangan-jangan..." Eunso menggantung kalimatnya, sementara Minjeong dan Gaeun menunggu dengan antusias,

"... Mereka adalah bangsawan yang jiwanya dikutuk..?"









Son Eunso -- Eonnie kesayangan Minjeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Son Eunso -- Eonnie kesayangan Minjeong. Waktu masih tinggal di istana, dia salah satu juru masak yang terkenal, makanya sekarang, Eunso lebih sering di dapur.




 Waktu masih tinggal di istana, dia salah satu juru masak yang terkenal, makanya sekarang, Eunso lebih sering di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hong Gaeun -- Dayang paling kalem, anggun, dan agak galak. Kalo diliat-liat, Gaeul lebih serem daripada Gongju. Tapi setelah tinggal sekamar sama Minjeong-Eunso, kelakuannya jadi agak mirip mereka sedikit. Yes, she is The Witch's daughter.




''Para bangsawan yang jiwanya dikutuk,''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Para bangsawan yang jiwanya dikutuk,''





Revisi ; 190623

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang