The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️

2. The Future

-- Yang tak akan pernah usai.

***

"Hyung, pengin ke kamar mandi..." Cicit Jisung entah pada hyung yang mana,

"Jangan lama-lama! 15 menit lagi kita latihan ulang," Sahut Lee Jeno yang sedang dalam mode 'Gila kerja'

Sebenarnya Jisung bodo amat, tapi dia tetap harus menyahutinya,

"Iya..."

Lalu anak itu sempat melirik para hyung nya tengah melempar tatapan sinis pada oknum Lee Jeno. Entah pemuda pemilik mata bulan sabit itu sadar atau tidak.

Dalam perjalanan kembali dari toilet menuju ruang latihan, Jisung berjalan agak tergesa-gesa. Dalam hati kecilnya ternyata maknae NCT itu tetap menyimpan rasa takut pada si workaholic Lee Jeno.

Namun, karena saking terburu-buru, ia tak sengaja menabrak punggung salah seorang gadis,

"E-eh... Sorry..." Ucap Jisung,

"YAK KA-... Eh, S-sunbae..." Gadis itu ternyata salah satu junior Park Jisung.

Kim Minjeong, alias Winter Aespa.

Gadis itu reflek ingin membentak Jisung kalau saja gadis lain yang berjalan bersamanya tidak menyenggol lengannya,

Karena Jisung juga merasa bersalah, akhirnya ia minta maaf sekali lagi, dan segera berpaling darisana setelah membungkuk pada kedua member Aespa tersebut.

"Masih kesel sama anak itu, Minjeong-ah?" Tanya Jimin,

Kim Minjeong menoleh cepat pada eonnie nya dengan tatapan tajam,"Menurut eonnie?"

Namun Yoo Jimin atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Karina itu hanya terkekeh gemas melihat kelakuan adiknya yang satu ini,

"Ululu... gemasnya adikku yang satu ini..." Goda Jimin yang hanya dibalas dengusan,

"Yaaakk... Winter-ssi tungguin guee....!!" Teriak Jimin saat Minjeong mendahuluinya dengan langkah yang didentum-dentumkan.

"Lama banget lo, Sung!" Sambar Jeno saat si maknae baru saja sampai di ruang latihan,

Jisung melirik arloji yang bertengger di lengan kanannya,"Padahal cuma 8 menit," Gerutunya pelan namun dapat di dengar oleh pria yang berdiri tepat di sebelahnya,

"Diem aja. Nanti kena samber lagi!" Bisik Chenle.

Usai menjalani latihan untuk yang ke.... sekian kalinya, akhirnya mereka bisa beristirahat.

Lee Jeno juga sudah lelah rupanya.

"Gila lo, Jen!" Sungut Jaemin sembari menyambar botol mineral diatas meja yang terletak di sudut ruangan,

"Jeno hyung gak berperikemanusiaan...!" Pekik Chenle yang kini sudah terkapar diatas lantai dengan nafas tersenggal dan wajah berpeluh keringat,

"Cih. Dasar pemalas. Kalian tau gak istilah 'kita gak akan pernah mendapatkan apapun kalau gak mengorbankan apapun'?" Balas Jeno,