12. Dua hati

473 58 2
                                    

Saat kamu mengangkat kepala karena kamu tidak dapat menahan airmatamu,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat kamu mengangkat kepala karena kamu tidak dapat menahan airmatamu,

Ikuti saja bintang-bintang yang bersinar dan kamu akan menemukan jalan kembali.

--Never goodbye, NCT Dream.

Malam yang sunyi.

Meski bintang dengan indahnya bertabur menghiasi kelamnya langit, tetap tak mengubah apapun. Yang kelam tetaplah kelam.

Meski kegelapan yang menyelubungi hati itu sempat bersemu sementara, tetap tak mengubah apapun. Yang gelap tetaplah gelap.

Itulah yang dirasakan seorang putri arogan penuh dendam itu.

Ya, walau hari ini Kyungmin sempat sedikit tergerak hatinya saat mendengarkan lantunan senandung indah dari ketujuh pemuda yang kini sudah menjadi bagian darinya itu, tetap saja, semua ketakutan dan rasa gelisah tak pernah lenyap dari diri wanita cantik itu.

Seolah ada yang berperang dalam diri Kyungmin, sang putri kini merasakan sesak hebat dalam rongga dadanya. Entah karena ia menahan tangis, atau karena kesehatannya mulai terganggu.

Sekelibat bayangan-bayangan 10 tahun yang lalu itu terputar kembali di kepalanya.

Dentingan pedang, teriakan, darah,lalu wajah kakak tersayangnya seolah memaksa dirinya untuk mundur kembali ke masa lalu.

Dan kini, Kyungmin hanya bisa terduduk lemas. Menangis tanpa suara. Membiarkan sungai dan langit malam menjadi saksi betapa lemahnya ia.

Sampai tak dirasa kalau ada sesuatu yang menyentuh pundaknya, sepertinya tangan seseorang.

"Go-gongju...?"

Sontak sang putri mengangkat kepala saat mendengar suara berat itu.

Lee Jeno sampai tergelak saat melihat wajah Kyungmin yang tampak sangat kacau. Pipinya sudah basah karena air mata yang enggan berhenti, bibir dan seluruh anggota tubuhnya bergetar hebat, ujung hidungnya memerah.

"Lee Jeno..." Ucap sang putri terbata-bata. Wajahnya kembali ditundukkan, membiarkan pemuda dihadapannya menepuk-nepuk pelan pundaknya.

Meski terkesan ragu, namun Jeno tetap menepuk pundak sang putri. Sudah dua kali dalam satu hari Jeno melihat putri arogan ini tampak lemah.

Sekedar informasi, tadinya Jeno ingin mengajak siapapun keluar karena malam ini ia agak suntuk. Tapi sayangnya, hampir semua temannya kelelahan, kecuali Renjun dan Haechan yang tadi sedang berkumpul dengan beberapa dayang untuk mendengarkan nyanyian mereka.

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Where stories live. Discover now