Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
makasih uda mau ramein🙏🏻
⚠️ hanya fiksi •••
Chanyeol sadar.
Mungkin ini terlalu tiba-tiba bagi si mungil kesayangan. Cukup banyak tahu mungkin Baekhyun masih terkejut dengan kehadirannya yang tanpa tanda. Membuat si kesayangan bingung dan entah harus bersikap bagaimana. Benar kata Minseok. Ini akan sulit. Mau serasional apa nalar dan logika bekerja, akan ada selalu tentang perasaan yang di libatkan disini.
Dan jika tentang perasaan—hanya hati yang mampu menjawab.
Chanyeol tahu. Chanyeol maklum.
Dan mungkin kali ini ia harus berusaha lebih keras lagi untuk meyakinkan Baekhyun.
Bukankah ini terdengar lucu? Seorang pria dewasa berusia 36 tahun benar-benar jatuh ke dalam pesona pria manis yang usianya bahkan belum menyentuh seperempat abad. Hanya karena pandangan pertama di bawah temaram lampu remang di bawah sinar bulan pada sebuah rumah tua di Desa Wanbyeokhan—Chanyeol melabuhkan hatinya untuk pertama kali.
Dering ponsel membuyarkan lamunan miris Chanyeol, menjawabnya di sepersekian detik setelah melihat nama yang tertampil pada layar, "Halo?"
"Kapan kau kembali? Kau masih berada di Shenzhen?"
Chanyeol menghela nafas pelan, "Aku masih di Shenzhen, Kak"
"Ah sudah ada kabar baik tentang bocah kecil itu?"
Chanyeol tersenyum sendu, "Kau tahu ini tidak akan mudah, Kak"
Junmyeon ikut menghela nafas pelan, "Ya, aku tahu. Maafkan aku"
"Tidak masalah"
"Dan aku ingin memberikanmu kabar bahwa—instansi besar menolak pengunduran dirimu. Terlepas dari perseteruanmu dengan Ayahmu, ini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia kemiliteran yang kau jalani. Yang ku dengar, keputusan akhir yang akan di jatuhkan pada sidang minggu depan seperti itu"
