"Aku mau nya makan kamuu!"ucap Kaffa membuat lifa berdecak sebel kenapa di saat ini Kaffa masih saja minta kejatahan nya.

"Ga aku udah cape."bales lifa sebal

"Ayolah..."rengek Kaffa seperti anak kecil

"Tapi nen aja ya?"ujar lifa mengusap rambut Kaffa,
Kaffa pun mengangguk antusias.
Lifa hanya pasrah pas sampe rumah.

Tak selang lama tiba tiba ponsel lifa berbunyi, lifa pun mengambil ponsel nya itu ternyata yang menelpon adalah Aluna

Lifa harus menuda untuk menyusui bayi gede itu.

"Aluna tumben"gumam lifa

"Sayang aku angkat telpon dulu ya"teriak lifa di balkon Kaffa membales dengan dehemen

"Halo?"ucap Aluna dari seberang sana

"Assalamualaikum"koreksi lifa

"Walaikumsalam hehhe maaf"kata Aluna
Cengengesan

"Ada apa nih"tanya lifa kepada Aluna

"Mau kita bukber sama temen temen yang lain?"ucap Aluna lifa pun mengangguk setuju sudah lama tak kumpul kumpul kayak dulu.

"Tapi nanti kumpul dirumah sapa?"bales lifa, Aluna pun bingung nanti kumpul dimana ga mungkin di rumahnya Aluna, rumahnya saja kecil mana muat menampung 29 orang?

Di Serena tak mungkin juga walaupun rumah Serena lumayan besar tetapi tak sebesar itu untuk menampung orang sebanyak itu. Tapi gatau juga

"Gua tau kita kumpul di cafe aja?"ucap lifa setelah berpikir 2 menit

"Tapi-"

"Tenang kan bisa VIP"serobot lifa sebelum Aluna berbicara

"Setuju"ucap Aluna menyetujui perkataan lifa

"Tapi temen temen udah tau?"tanya lifa
Dengan nada lembut

"Tenang udah gue kasih tau"ujar nya

"SAYANG AKU IKUT YAA!"teriak Kaffa dari dalam tak sengaja mendengar percakapan lifa dan Aluna di telpon

"Lun gapapa nih laki gua ikut?"tanya lifa takut Aluna tak setuju

"Boleh dong"

"Makasih bestiee"ucap lifa berterima kasih

"Sama sama bestie"

"Udah dulu ya gua mau mam dulu"ujar Aluna sebelum mematikan telepon itu

Tut.. Tut.. telepon itu sudah di matikan oleh Aluna dari sana lifa pun masuk kembali

Ia ingin sekali langsung rebahan tetapi Kaffa menghampiri nya."sayang nen.."ujar Kaffa memeluk lifa

"Iya iya"kata lifa pasrah

Kaffa pun langsung sigap mengendong lifa ke kasur lifa pun sama membuka kancing baju nya itu terlihat Masi ada Daleman nya perlahan lahan lifa membuka bra nya itu, terlihat dua gunung lifa yang makin membesar dengan puting kemerahan.

𝐌𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐧𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐬𝐮𝐦Where stories live. Discover now