38: Akhir baru

5 0 0
                                    

"Wah rusuh banget grup kelas. Noh notifikasinya sampe 99+. Ngalahin keranjang belanja shopee gue." Kata Dejun tiba-tiba yang didengar oleh ex teman-teman OSIS seangkatannya. Fyi, tiba-tiba aja mereka kumpul-kumpul di kantin dengan tema bahasan random, nggak ada janjian sebelumnya, awalnya ada Taeri dkk, dua puluh menit kemudian tambah lagi anak-anak domba yang hilang yaitu Jaehyun dkk disusul Dejun, Kun, dan Dery di menit dua puluh dua.

"Grup kelas lo kali, Jun.. ya elah.." sahut Yuta sambil melirik chat WhatsApp milik Dejun

Dejun tampak terdiam sejenak, lalu mengintip satu-satu teman-temannya yang main handphone. "Iya ya 😂 maafkan hamba yang salah beri informasi, apalagi tadi pake orasi."

"Yak satu lagi hari yang bisanya ramai dengan pengumuman dadakan bedebah.." Sahut Dery dengan lantangnya yang untungnya disitu hanya mereka dan bapak ibu pedagang kantin.

"Der, gue selotip ya lambe mu." Sahut Yeri menyadarkan Dery  *lambe= mulut

"Nih gue kasih tahu, ngapain coba kita disuruh bawa satu taneman herbal lagi, kan seminggu yang lalu udah.. gue curiga tanemannya buat masak rawon sama guru yang mau hajatan." Jelas Dery dan diikuti teman-temannya tertawa

"Kok rawon?" Tanya Kun

"Lah masa lo lupa, kan kita disuruh bawa kluwek waktu itu. Kan kita sekelas bro.. masa harus nanya.. heran deh.. . Nih ya, buat yang belum tahu kluwek. Kepayang atau keluak adalah pohon yang tumbuh liar atau setengah liar penghasil bahan bumbu masak sejumlah masakan Nusantara, seperti rawon. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung, orang Jawa menyebutnya pucung, kluwak, atau kluwek, dan di Toraja disebut pamarrasan. Sumber Wikipedia. Kan.. buat cita rasa khas rawon. Dan kalian tahu, kita sekelas pada disuruh bawa kluwek sama bibit cengkeh, aneh nggak tuhh, mau ditanem dimana cengkehnya, kalau udah tumbuh pohonnya aja setinggi dan selebar gaban. Kita waktu itu udah kayak pedagang rempah-rempah di era VOC."

"Terus terus.." Sahut Haechan seraya mendekatkan tubuhnya ke meja

"Terus.. ketua kelasnya kasih saran gimana kalau dibagi dua kubu aja. Kubu satu bawa kluwek, kubu dua bawa sereh. Oh iya, yang cengkeh tadi akhirnya diganti sereh. Ya kali bawa cengkeh beneran, enak aja kita disusahin. Kan siswa di kelas kita jumlahnya ada 35 orang tuh, kalau dibagi dua jadi 17,5.. yaa satu kubu ada yang 17 orang, yang lain ada 18 orang. Setuju tuh akhirnya. Yang paling ngeselinnya gue sama Kun kebagian bawa kluwek. Weekend kita muter-muter pasar sampe beberapa super market, sungguh weekend yang berfaedah"

"Ya emang berfaedah sih.. lo jadi tau gimana bentuk kluwek dan gimana cara kerja keras." Ujar Doyoung

"Oh iya bener" Jawab Dery sambil mengangguk setuju

"Next Der.." Ujar Kun

Dery menoleh ke Kun dengan tatapan memicing, "kenapa nggak lo aja yang gantian cerita?"

"Males ah.. daritadi gue udah ngoceh jelasin materi eter sama aldehid."

"Kapan?" Tanya Dejun

"Tadi.. sekitar jam setengah sepuluh, setelah gue cap tiga jari. Kan tadi sebelumnya ada Haechan, Jaemin, Yuta, Yeri, habis itu gue. Nah disitu gue dihampiri tuh sama 4 orang dari kelas sebelas IPA 2, eh disuruh ngajarin materi tadi itu."

"Cewek semua?" Tanya Jaehyun

Kun mengangguk

"Dikasih upah nggak?" Tanya Jaehyun lagi. Setelah itu Kun menggeleng seraya tersenyum, "Gue ditraktir bakso."

"Ya kan sama aja itu upah Qian Kun.. kan nggak harus dalam bentuk duit." Sahut Dery

"Lo kenapa sih daritadi sensi mulu Der.. heran deh.." sekarang Doyoung yang ngomong

Moi et toi (?)| DoyoungWhere stories live. Discover now