part 9 piknik

4 0 0
                                    



Setelah beberapa menit mencari keberadaan Hana, akhirnya mereka berhenti di halaman belakang sekolah. Tempat di mana Hana biasa menyendiri, dan benar, Hana terlihat sedang duduk dibangun sendirian. Terlihat tidak acuh dengan orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya.

"Itu Hana, kan?" Tanya Jihan dan diangguki oleh Diara dan Nayra. Mereka pun segera menghampiri Hana untuk meluruskan permasalahan yang terjadi di antara mereka sebelum menjadi semakin besar.

Dengan gugup Jihan melangkahkan kakinya dan berdiri di samping Hana.

"Hana...," lirih Jihan. Tapi Hana hanya diam dan tidak menoleh sama sekali. Hal ini membuat Jihan semakin gugup, ia bahkan tidak tau bagaimana harus memulai.

"Hana, maafin kita, ya. Maksud kita tuh supaya lo gak nanggung beban lo sendiri, lo boleh banget curhat ke kita, dan terbuka sama kita soal apapun itu... kita cuma gak suka aja kalo lo memilih untuk diam, itu gak baik." Ujar Nayra.

Hana sempat terdiam sesaat sebelum mengangguk pelan, "Iya, gue paham. Gua gak marah kok." Nayra pun tersenyum lembut mendengar hal itu.

"Serius? Bohong, nih. Buktinya gak mau nengok," sahut Jihan dengan nada menggoda, mencoba mencairkan suasana yang tegang sejak tadi.

Mendengar godaan Jihan membuat Hana menghela lembut sebelum menoleh dan menengok ke arah mereka, "udah, kan?" Ucapnya. Mereka pun mengangguk dengan semangat dan tersenyum lebar.

"Asik!! Gini dong, kan enak," sahut Diara. Mereka tertawa tipis.

"Eh, by the way... waktu itu kita sempet rencanain buat piknik, kan?" Tanya Jihan dan mereka terdiam sejenak untuk mengingat hal itu.

" Oh, iya!" Sahut Diara. "Kenapa emang?" Sambungnya.

"Nah, besok sabtu, tuh. Besok aja, yuk?" Tanpa berpikir panjang mereka pun langsung menyetujui ajakan Jihan.

"Ok! siap!"

"Ya, udah. Sekarang kita balik ke kelas, bentar lagi masuk." Ucap Hana sembari bangun dari duduknya. Kemudian mereka kembali ke kelas.

●●●
K

eesokan harinya...

Sekitar pukul 10 pagi, Hana terbangun dari tidurnya. Ia tak segera bangun dari kasurnya yang begitu empuk, tidak ingin menyia-nyiakan hari libur ini untuk bermalas-malasan. Hingga tiba-tiba sesuatu terlintas di pikirannya, "astaga, gue lupa jam 3 nanti gue mau piknik." Ucapnya malas. Kemudian Hana dengan ragu bangkit dari kasurnya. Ia keluar kamar dan menuruni tangga untuk menemui Bi Nayah.

Ia pun menghampiri Bi Nayah yang masih sibuk di dapur. "Bi Nayah...? bantuin Hana dong, bi," pinta Hana.

"Bantuin apa, non?" tanya Bi Nayah lalu menoleh ke arah Hana dengan penasaran.

"Ini, bi... jam 3 nanti Hana mau piknik sama teman-teman Hana, bibi bisa tolong buatin makanan yang cocok dibawa pas piknik?" tanya Hana.

"Oh, bisa, non. Serahkan saja kepada Bi Nayah," ucap Bi Nayah sambil terkekeh pelan.

Hana oun tersenyum dan mengangguk tipis, "makasih ya, bi."

TRUE FIRST LOVE Where stories live. Discover now