part 4 siapa dia?

55 41 26
                                    



Masih di hari yang sama. Di tengah lapangan terlihat semua murid 12 IPA 4 sedang di introgasi oleh Pak Reza yang merupakan guru olahraga dan dia bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Hana. Pak Reza berdiri di depan para murid dengan tatapan tegas dan serius.

"Siapa tadi yang melempar bola sampai mengenai wajah Hana Arelia Viola???" Tanya Pak Reza dengan suara yang Tegas dan tatapan yang tajam.

Keheningan muncul untuk beberapa saat hingga akhirnya ada seorang siswa yang mengangkat tangannya, "S-saya, pak." Ucapnya dengan nada yang gugup.

"Kamu?" Pak Reza mengangkat alis kirinya dan mendekati siswa tersebut. "Zey? Kamu yang ngelakuin ini semua?" Tanya Pak Reza saat berhenti tepat di depan wajah Zey yang masih dengan tatapan serius.

"Iya, pak. Saya yang ngelempar, tapi itu murni atas ketidaksengajaan, pak. Tadi juga udah saya anter ke UKS tapi saya lupa minta maaf." Ujar Zey dengan suara sopan. Ia sadar betul bahwa ini merupakan kesalahannya dan harus segera diperbaiki.

Pak Reza mengangguk dan menghela napas pelan. "Ya, sudah. Nanti kamu jangan lupa minta maaf ke Hana dan lain kali hati-hati." Pak Reza menepuk pelan pundak Zey dan tersenyum.

"Siap, Pak."

Zey al Tanzo, biasa dipanggil Zey, tak jarang ada yang memanggilnya Tanzo. Ia merupakan siswa dengan paras tampan, perawakan tinggi, tubuh yang berisi dan berotot, hidung mancung, rambut gondrong ala Korea, dan mata elang yang tajam. Selain itu, dia juga terkenal dengan sikap ramahnya, itulah yang paling disukai kaum hawa. Tak hanya itu, Zey juga merupakan siswa yang berbakat dan sering meraih piala, tak heran mengapa ia menjadi satu-satunya siswa tertampan di sekolah.

Kringgg

Bel pulang berbunyi. Ini lah yang di nanti semua murid untuk bersorak kemenangan. Akhirnya mereka terbebas dari kejenuhan dan bisa kembali pulang ke rumah untuk beristirahat.

"YEAYYY PULANGGG." Teriak Jihan dan ia langsung membereskan semua peralatannya dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Semangat banget lo, Han." Sahut Diara sembari membereskan barang-barangnya juga.

Jihan menoleh dan masih tersenyum lebar. "Iya, dong. Kan kita mau ketemu Hana, nanti kita jenguk, ya?" Ucapnya.

"Iya, boleh. Sekalian bawa bingkisan." Ucap Nayra dengan lembut.

Setelah selesai membereskan semua peralatan, akhirnya mereka berjalan keluar dari kelas untuk segera menuju parkiran. Namun, niat mereka terhalang oleh seseorang yang menghadang mereka di kelas.

"Permisi..." Ucap seorang pria dengan nada lembut yang tak lain adalah, Zey. Mereka pun langsung menatap Zey dengan tatapan bingung.

"Kalian temennya Hana, kan?" Tanya Zey dengan tatapan serius dan senyuman ramah.

"Iya, kenapa?" Tanya Nayra.

Jihan mendekati Diara dan berbisik di kupingnya. "Cakep banget!" Bisiknya dan sontak Diara langsung mencubit pelan perut Jihan yang membuatnya meringis kesakitan."Sttt!"

"Gue mau minta maaf karena tadi gue yang lempar bola ke dia." Ucap Zey dengan nada lembut dan tatapan yang tulus. Ia benar-benar ingin bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan kepada Hana.

TRUE FIRST LOVE Onde histórias criam vida. Descubra agora