part 3 bola voli

8 0 0
                                    



Kali ini, Hana datang terlambat ke sekolah. Ia tiba sekitar pukul 07:20, sementara gerbang sekolah telah ditutup pada pukul 07:10. Hari yang cukup sial baginya, tapi dia tidak bisa berbuat apapun selain bersiap untuk menerima hukuman yang akan ia dapatkan.

"PAK! Tolong buka gerbangnya, pak." Teriak Hana dari luar gerbang.

Pak Satpam yang mendengar suara teriakan itu pun langsung berlari ke arah gerbang "Eh, Hana tumben banget telat? Biasanya jam 07:02 udah dateng." Ucap Pak Satpam yang penasaran kenapa Hana bisa datang terlambat.

Hana tidak ingin memulai percakapan apapun karena ia ingin segera masuk. Lalu ia menjawab dengan nada terburu-buru, "Panjang pak ceritanya. Sekarang bisa buka gerbangnya, pak?"

"Tapi Hana sudah terlambat, jadi nanti Hana temui Bu Wila untuk mendapat hukuman." Ucap Pak Satpam sembari membuka gerbang.

"Iya, pak. Saya juga udah tau bakal dapet hukuman."

"Ok. Sekarang Hana boleh masuk, selamat dihukum hehe." Ejek pak satpam dan ia terkekeh sendiri. Hana hanya menghela napas kesal dan kemudian ia segera bergegas menuju parkiran.

Hana masuk dan memarkirkan kendaraannya. Dari kejauhan, Bu Wila terus memantau Hana dan siap memberikan hukuman untuknya. Setelah Hana selesai memarkirkan kendaraannya, Bu Wila pun menghampiri Hana. "Hana ayo ikut ibu ke lapangan." Ucap Bu Wila dengan nada tegas dan membuat Hana sedikit terkejut.

Hana pun menoleh ke arah Bu Wila dan ia mengangguk. Kemudian mereka berjalan menuju lapangan. Hana sudah tau bahwa ia akan mendapat hukuman dan dia tidak keberatan akan hal itu. Sesampainya di lapangan, ia langsung menjadi sorotan anak-anak yang sedang berolahraga tapi Hana memutuskan untuk mengabaikan hal itu.

"Hana, sebelumnya ibu mau tanya kenapa kamu bisa terlambat? Tumben banget, lho." Tanya Bu Wila dengan rasa penasaran yang tinggi.

Hana sempat terdiam beberapa saat untuk mencari alasan yang masuk akal. Hingga akhirnya, ia menjawab pertanyaan Bu Wila dengan nada yang tenang, "Saya telat bangun, bu." Ucapnya dan tentu saja ia berbohong karena ia tidak pernah cerita pada siapa pun tentang masalah di keluarganya.

Bu Wila menghela nafas dan menepuk pundak Hana pelan. "Lain kali kamu jangan begadang, ya" Ia tersenyum dan Hana mengangguk.

"Nah, sekarang ibu mau kasih kamu hukuman karena kamu sudah telat 10 menit, hukumannya kamu bersihin lapangan ya, sampai jam 08:30." Ucap Bu Wila. Mata Hana sontak melebar ketika mendengar ucapan Bu Wila. Namun ia berusaha mengerti hal itu dan hanya mengangguk pelan.

"Dan jangan coba-coba kabur, karena ibu mengawasi dari sini." Ucap Bu Wila dengan tatapan yang serius dan terdengar ketegasan dari suaranya.

"Iya, bu. Iya."

Di sisi lain, sahabat-sahabat Hana gelisah karena tak kunjung mendapat kabar tentang hana. Di ruang kelas, mereka sibuk bertanya soal kabar Hana karena hal ini tidak biasa terjadi. Mereka juga sudah berulang kali menghubungi Hana tapi tak kunjung mendapat balasan.

"Guys! Hana di mana, ya? Kok belum dateng? Udah mau jam 8, lho." Jihan berbisik.

Diara pun mendekat dan berbisik juga. "Nah! Gue coba hubungin dari tadi juga gak di bales."

"Apa mungkin... dia telat? " Tanya Nayra yang mulai berpikir logis.

Jihan mengernyitkan dahinya, menyadari bahwa selama ini Hana tidak pernah datang terlambat. "Tapi, Hana selalu dateng jam 07:02. Gak biasanya Hana itu telat." Jawab Jihan.

"Iya. Tapi mungkin aja, mungkin aja Hana kesiangan bangunnya." Timpal Diara yang berusaha meyakinkan Jihan.

Tak lama dari mereka membicarakan Hana,  tiba-tiba Bu Wila masuk ke kelas mereka. "Assalamua'laikum semua, maaf mengganggu waktu belajarnya." Ucap Bu Wila ketika sampai di kelas.

TRUE FIRST LOVE Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon