part 5 terbongkar?

7 0 0
                                    



"Hana kita pulang dulu, ya. Udah malem soalnya." Ucap Nayra berpamitan.

"Iya Nay, gak apa-apa. Makasih udah nemenin gue, maaf kalo ngerepotin."

"Ish. Enggak apa-apa." Ucap Nayra dengan senyuman manisnya.

Jihan langsung menghampiri Nayra dan memeluk lengannya untuk membujuknya agar tidak pulang lebih cepat. "Huwaaa! Gak mau pulang, mau temenin Hana sampe sembuh." Rengek Jihan dan Nayra hanya bisa menghela napas menghadapi tingkah Jihan yang seperti anak kecil.

"Lo kenapa sih, Han? Kaya anak kecil tau!" Ucap Hana dengan tatapan sinisnya, tapi dalam lubuk hatinya ia tetap menyukai perhatian yang Jihan berikan. "Udah pulang aja, gue gak apa-apa." Sambungnya.

"Ish!" Jihan berdecak kesal dan cemberut. "Gue kan khawatir sama lo, nanti kalo lo tiba-tiba jatuh dari kasur terus lo koma gimana?! Huwaa!"

Sontak mata Hana langsung terbelalak saat mendengar hal itu. "HEH lo doain gue koma?!" Ucapan Hana yang spontan membuat mereka semua terkekeh kecil.

"Ish. Gak gitu, hehe." Jihan terkekeh kecil.

"Udah, gue gak apa apa. Besok juga udah sembuh, cuma butuh tidur doang." Ucap Hana yang berusaha meyakinkan sahabat-sahabatnya.

Jihan pun tersenyum dan melepaskan pelukannya di lengan Nayra dan langsung menghampiri Hana "Bener yah?! Janji sembuh?" Ucap jihan dan ia mengacungkan jari kelingkingnya.

Hana pun mengangguk dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Jihan. "Iya, semoga aja besok sembuh."

"Ya, udah. Kita pamit ya, Na. Jaga diri lo baik-baik, kalo ada apa-apa telfon kita aja, selalu siap 24 jam." Ucap Diara dengan senyuman percaya diri. Hana pun mengangguk dan tersenyum kecil.

"Ok, kita pamit ya, Na. Assalamua'laikum."

"Wa'alaikumsalam, hati-hati."

Mereka pun keluar dari kamar Hana dan turun ke bawah untuk pamit dengan Bi Nayah. "Eh, bentar, deh." Ucap Jihan tiba-tiba dan membuat mereka berhenti di tengah-tengah tangga.

Diara menghela napas dan memutar bola matanya, lalu ia menatap Jihan dan berkata dengan nada kesal, "apa lagi?"

"Um..." Jihan menatap sekeliling sebelum melanjutkan ucapannya, "kok, mamah dan papahnnya Hana belum pulang, ya? Hana kan lagi sakit."

"Biasanya juga gitu, lo tau kan kalo orang tua nya Hana itu super sibuk." Ucap Diara dan tak mau berpikir yang aneh-aneh.

"Ya, tapi kan Hana lagi sakit. Mereka lebih mentingin pekerjaan gitu?"

"Daripada bingung, mending tanya Bi Nayah dan sekalian pamit." Usul Nayra.

"Ayo, ayo." Mereka pun langsung menemui Bi Nayah di dapur.

"Bi Nayah... Biii..." Sahut Jihan saat mereka mulai memasuki dapur.

"Eh. Kalian udah mau pulang?" Tanya Bi Nayah yang baru saja selesai membersihkan dapur.

"Iya, Bi. Udah malem." Sahut Jihan dan di tambah dengan senyum ramahnya.

TRUE FIRST LOVE Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ