part 2 capek

10 0 0
                                    



Sekitar pukul 8 malam Hana belum juga kembali dari aktivitasnya di luar. Bi Nayah yang mencoba menunggu dengan sabar namun tetap saja pikiran negatif tidak ingin lepas darinya. Ia begitu khawatir di tambah ponsel Hana yang tidak bisa di hubungi karena ia sendiri tidak membawa ponselnya dan meninggalkannya di meja ruang tamu.

"Assalamualaikum," ucap wanita yang sudah berusia lanjut namun masih terlihat cantik seperti seorang anak muda.

Bi Nayah yang mendengar suara tersebut langsung berjalan ke arah ruang tamu dan ternyata itu adalah majikannya "Wa'alaikumsalam. Wah. Ibu udah pulang." Sapa Bi Nayah dengan senyuman ramah.

Wanita itu tidak menggubris keberadaan Bi Nayah karena perhatiannya berada di tempat lain. Ia melihat ke sekeliling ruang tamu dan juga ruangan lainnya, lalu berkata dengan raut wajah penasaran,  "Di mana Hana, bi?" Tanya wanita itu.

"Katanya dia mau jogging sampai jam 6. Tapi, sudah jam segini belum pulang juga, bu." Ucap Bi Nayah dengan ekspresi yang sedikit khawatir.

"Bibi udah coba telfon?" Tanya wanita itu yang masih bersikap tenang.

Bi Nayah mengangguk, "udah, bu. Tapi, dia gak bawa handphone. Handphonenya ada di meja ruang tamu." Kemudian Bi Nayah menunjuk ke arah meja di mana Hana meninggalkan ponselnya.

Wanita itu tidak bisa lagi menahan emosinya dan ia hanya bisa menghela napas kesal. "Astaga. Bisa-bisanya dia pergi gak bawa handphone! Sekarang dia kemana udah malam gini?!" Ucap wanita itu dengan nada yang sedikit tinggi.

Tak lama dari wanita itu mengomel, kemudian terdengar suara ketukan pintu. "tok..tok..tok..."

Bi Nayah pun segera membuka pintu dan berharap itu adalah Hana. Ketika ia membuka pintu, ia tersenyuman dan ekspresi tenang langsung muncul di wajah Bi Nayah.

"Ya ampun. Non Hana kok baru pulang?" Tanya Bi Nayah masih dengan nada khawatir.

"Iya, bi. Tadi mampir ke Cafe sebentar." Jawab Hana dengan santai dan kemudian ia masuk ke masuk satu langkah ke dalam rumah. Langkahnya terhenti ketika ia melihat wanita yang berdiri di depannya dengan tatapan marah dan benar-benar menakutkan.

"Hana!" Ucap lantang wanita itu yang sontak membuat Bi Nayah menjadi gugup.

"Kenapa kamu gak bawa handphone??" Tanya wanita itu dengan nada tegas dan berjalan mendekati Hana.

"Kamu itu cewek! Ngapain keluar malam dan pulang jam segini?!!!" Tatapan tajam dari wanita itu terus saja terfokus kepada Hana.

Hana menatap wajah wanita itu masih dengan tatapan yang sama. Lalu ia menghela napas dan berkata, "Hana keluar sebentar, jogging."

"Sebentar??" Wanita itu langsung melotot dan suaranya semakin meninggi, "Ini udah hampir jam 9, Hana!" Tegas wanita itu.

Hana terdiam beberapa saat, menatap wanita itu dengan tatapan yang begitu kesal. Ia berusaha sabar dan tidak ingin berdebat karena itu begitu melelahkan. Akhirnya dia hanya bisa menjawab, "mah. Hana capek mau istirahat." Belum sempat wanita itu menjawab, Hana langsung pergi meninggalkan wanita itu yang tak lain adalah mamahnya Hana.

Lia Viola, Seorang wanita berusia 42 tahun yang sudah tidak lagi muda terlihat tetap cantik dan modis. Lia, mamah Hana yang selalu sibuk dengan pekerjaannya yaitu sebagai manajer di suatu perusahaan yang tentunya sangat sibuk hingga sulit membagi waktu untuk keluarganya.

TRUE FIRST LOVE Kde žijí příběhy. Začni objevovat