Sebuah harapan terhampar bebas di samudera biru, berdiri di atas pasir putih tanpa alas kaki. Deburan suara itu terasa menenangkan jiwa yang sedang bergejolak.
Membelai setiap relung hati yang mulai terasa rapuh. Sendirian. Pendar memancarkan kilau...
" Kita hidup pada suatu ilusi yang tampak indah, namun siapa sangka ternyata ilusi itulah yang menghancurkan keindahan itu sendiri "
...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dalam perjalanan, hanya Sheena dan Kenzo yang saling bertukar canda. Arhan dan Qeela, kedua anak manusia itu tetap diam dan menyimak pembicaraan kedua temannya saja, tanpa mau ikut berpartisipasi.
Arhan sibuk menyetir mobil. Dan Aqeela, anak itu tengah menatap jalanan kota yang dipenuhi pengendara yang berlalu lalang, pikirannya melayang entah kemana, beberapa memori masa lalu terlintas di benaknya. Menampilkan kembali kisah menyedihkan yang pernah dialaminya, sampai tak terasa buliran bening jatuh dari kelopak matanya.
Arhan yang tak sengaja melihat ke arah Qeela pun terkejut, ia bingung kenapa perempuan cantik itu menangis. Namun ia adalah Arhan, ia hanya diam dan melanjutkan untuk fokus ke depan tanpa ingin bertanya kenapa ia menangis, ia hanya berpikir Qeela tak mau membuat semua orang khawatir, jadi ia diam.
Tak berselang lama setelah itu, Sheena mengatakan sesuatu.
" Kita ke taman kota aja mau ga? " tanya gadis itu.
" Boleh tuh " jawab Kenzo. " Kalian berdua gimana? Atau mau ke tempat lain? " sekarang Sheena beralih pada Qeela dan Arhan.
" Serah " ujar si lelaki kulkas a.k.a Arhan.
" Haihh, kalo kamu gimana Qeel? Mau? " Sheena merasa sahabat nya itu daritadi hanya diam, jadi ia berusaha mengajaknya berbicara.
" Iya Na, aku ngikut kalian aja " " Nah, yaudah. Kak Arhan ke taman kota sekarangg! Let's Go!! " pekik Sheena bersemangat.
Kenzo dan Qeela hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Sheena, sedangkan Arhan, tau sendiri lah dia cuma diam dan fokus ke jalanan.
...
Akhirnya setelah beberapa lama perjalanan, mereka sampai di taman kota. Pemandangan nya sangat indah banyak lampu lampu indah terpasang rapi, ada juga beberapa pasangan muda yang tengah menghabiskan waktu dengan kekasihnya masing masing, tapi itu tak termasuk dengan dua pasang anak muda yang baru sampai itu. Mereka adalah anak anak muda berstatus friend zone.
" Wahh, cantik banget pemandangan nyaa " Sheena terperangah melihat keindahan malam ditaman kota, terakhir kali ia kesini sudah beberapa tahun lalu, saat dirinya masih di bangku SMP.
" Iya, cantik. Kaya lo " ucap Kenzo lirih, sampai hampir tak terdengar. Namun siapa sangka karna ia ada di samping Qeela, suaranya dapat di dengar oleh gadis cantik itu.
Dan Aqeela yang mendengar nya pun tersenyum, beruntung Kenzo menimbal balik perasaan Sheena. Tak seperti dirinya, sungguh hal yang rumit.
