10. Perpustakaan

45 4 0
                                    

Suara grasah-grusuh terdengar ketika Kaureen dan Albirru berdiri di depan pintu kelasnya yang tertutup.

Albirru langsung membuka pintu kelasnya.

DOR.

"HAPPY BIRTHDAY BIRRU, HAPPY BIRTHDAY BIRRU, HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY BIRRU."

Albirru terkekeh kecil ketika teman-teman sekelasnya menyanyikan lagu happy birthday sambil memegang balon dan handphone.

Ia berjalan menghampiri keempat sahabatnya yang masing-masing berdandan seperti badut. Tawa Albirru meledak ketika melihat penampilan sahabat-sahabatnya. "Foto dulu foto dulu" ucap Albirru sambil merangkul Steven dan Samudra. "Woy tolong fotoin" pinta Albirru kepada salah satu teman sekelasnya, Yusi.

"Hp nya mana?" ujar Yusi.

Albirru langsung memberikan handphonenya kepada Yusi, setelah itu ia kembali merangkul sahabat-sahabatnya dan Yusi pun langsung memotret kelima laki-laki itu.

"Sekali lagi, sekali lagi" ucap Komang. "Satu dua ti-."

"Tunggu-tunggu" aba-aba yang Komang berikan berhasil dihentikan oleh Albirru, "ada yang kurang" ucap laki-laki itu.

"Apa?."

"Cewek gue" ucapan yang baru saja Albirru lontarkan berhasil membuat teman sekelasnya bertanya-tanya, termasuk seorang perempuan yang sedang berdiri sambil memegangi sebuah kue tart.

Tanpa menghiraukan tatapan-tatapan aneh yang teman-teman sekelasnya berikan Albirru berjalan menghampiri Kaureen yang tengah duduk di kursinya, ia memberikan senyum tipis kepada perempuan itu sebelum menarik paksa tangan Kaureen untuk bergabung dengan sahabat-sahabatnya.

"Ih apaan sih!" protes Kaureen yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Albirru, laki-laki itu seolah-olah menutup kedua telinganya.

"Ayo Yus difoto lagi" pinta Albirru sambil menahan bahu Kaureen yang terus saja memberontak.

Yusi menurut, ia kembali memotret keenam orang itu. Lebih dari tiga foto sudah berhasil ia ambil, namun Albirru terus saja memprotes dan mengeluarkan permintaan-permintaan yang membuat Kaureen muak.

Seperti sekarang ini, laki-laki itu meminta Kaureen memegang kue tart yang tadi Eliza pegang.

"Gue gak mau!" tolak Kaureen saat Albirru memaksanya untuk memegang kue tart tersebut.

"Pegang doang Rin, sebentar. Cuma buat foto abis itu udah" paksa Albirru.

"Gue bilang enggak ya enggak!" bentakan Kaureen mampu membuat suasana di dalam kelas menjadi hening.

Albirru menghela nafas panjang, dengan terpaksa ia menarik kue tart itu dari hadapan Kaureen, "Yaudah kalau begitu gue aja yang pegang kue nya, tapi sebagai gantinya lu harus mau foto bareng gue" tutur Albirru yang tentunya langsung mendapatkan penolakkan oleh Kaureen.

"Ogah!" ucap Kaureen dengan menekankan setiap hurufnya. Setelah mengatakan itu Kaureen langsung meninggalkan kelas, ia berjalan ke arah lapangan karena sebentar lagi upacara akan segera dimulai.

****

Suara riuh di dalam kelas terdengar setelah Albirru mengumumkan bahwa hari ini ia akan mentraktir teman-teman sekelasnya.

Semua teman-teman sekelas Albirru berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin.

Berbeda dengan teman-temannya yang sudah lebih dulu keluar dari kelas, Albirru malah masih bertahan di dalam kelas. Laki-laki itu masih menunggu sang pujaan hati yang sedang merapihkan alat belajarnya.

AMBIS [Hiatus]Where stories live. Discover now