Part 24

6.1K 161 9
                                    

Happy Reading.









Serena menyingkirkan tangan Elio dari lehernya. Setelah cekikan Elio terlepas, Serena mengusap lehernya sesaat, lalu menatap Elio.

"Apa yang dilakukan perempuan itu sampai kau seperti ini padanya? Aku yakin dia perempuan biasa." Serena bertanya dengan wajah serius.

"Sudah aku bilang, aku tidak akan menjelaskan apa pun," ucap Elio.

"Pembicaraan ini tidak akan mencapai kesepakatan, jika kau terus seperti ini," balas Serena.

"Kita tidak sedang berdiskusi. Aku memberimu pilihan. Kau hanya tinggal memilih," jelas Elio.

"Aku tidak akan melangkah tanpa tahu ke mana tujuannya," ucap Serena.

"Berarti kita tidak perlu melanjutkan hubungan ini," balas Elio.

Serena diam beberapa saat untuk berpikir. Setelah mengambil keputusan, Serena menatap Elio dengan wajah semakin serius.

"Okay, aku setuju. Tapi, aku akan tinggal di sini sampai perempuan tadi melahirkan," ucap Serena.

"Keluargaku akan menjadi urusanku, dan aku akan menunda kuliahku," lanjut Serena.

Elio yakin, Serena sedang merencanakan sesuatu. Tapi dirinya tidak bisa menebak apa yang sedang Serena rencanakan. Serena benar-benar perempuan yang pintar sekali menyembunyikan sesuatu.

"Setiap sudut penthouse ini ada CCTV. Jika kau melakukan sesuatu pada Belva, aku yang akan membunuhmu," jelas Elio.

"Kau menyukai perempuan itu?" tanya Serena dengan satu alis terangkat.

"Suka? Kalau aku menyukainya, aku tidak akan mengurungnya di sini, dan aku tidak akan memperlakukannya dengan tidak layak." Elio mengucapkan itu dengan wajah serius.

"Meski dia sudah hamil anakmu?" Serena kembali bertanya.

"Kehamilannya adalah sesuatu yang tidak pernah aku inginkan. Jadi tidak akan mengubah apa pun."

Serena ingin sekali memaki Elio. Pria di hadapannya benar-benar bajingan yang mampu membuatnya sangat kesal. Tapi Serena berusaha menahan dirinya.

"Berarti kau setuju aku tinggal di sini?" Serena kembali bertanya.

"Ya. Terserah kau mau tinggal di sini atau di mana pun, asal kau tetap mengikuti semua keinginanku," balas Elio.

"Deal. Mengenai pernikahan, kita akan menikah setelah tahu jenis kelamin anakmu," ucap Serena.

"Aku yang akan menentukan kapan kita akan menikah," balas Elio.

"Terserah kau. Sekarang aku harus pergi," ucap Serena tidak ingin membahas apa pun lagi, karena merasa percuma.

"Kau mau ke mana?" tanya Elio.

"Bertemu Laiv," jawab Serena.

"Laiv berada di New York?" Elio kembali bertanya.

"Yeah. Dia ada pekerjaan di sini sejak kemarin. Aku akan memberitahunya mengenai keputusan yang aku ambil," jawab Serena.

CRAZY OBSESSION [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon