• M a i n T h e m e •

1.3K 237 20
                                    


•°♦°•

Tahun kedua berlalu semenjak teror di kerajaan Ruides. Namun, sinyal ancaman kembali meletus di pesisir pantai kekaisaran Arburght yang berhadapan langsung dengan laut Rouphiedhn.

Sebuah serangan aneh menyerang penduduk disana. Mereka adalah segerombolan monster yang tiba-tiba datang entah darimana, lalu mengamuk dan menghancurkan desa-desa dan kapal nelayan.

Membunuh tanpa rasa kemanusiaan.

Mereka ratusan-- tidak, ribuan monster menyerang dan menyebarkan wabah ke daratan yang mereka injak. Prajurit kekaisaran sekuat tenaga menahan mereka dengan bantuan dari prajurit kerajaan Ruides. Mereka berhasil membasmi para monster itu, namun bukan rasa senang yang mereka dapatkan. Mereka terdiam disaat melihat kearah kerajaan Ruides yang terlihat mengeluarkan asap hitam di seberang laut Rouphiedhn.

Mereka tahu jika kerajaan Ruides telah hancur dan belum bisa dibangun kembali. Tapi tatapan prajurit itu memberikan arti ketakutan yang kentara. Putus asa dan keterkejutan mendominasi disaat mereka melihat asap hitam itu yang seolah membakar lautan dan berlomba-lomba untuk menghampiri mereka.

Semua wilayah laut yang asap hitam itu lewati berubah jadi ladang kematian bagi para biota laut, mengambang dipermukaan dengan tubuh penuh racun. Kematian para hewan laut itu kemudian memberikan persepsi buruk pada prajurit disana. Sebuah pemikiran menakutkan jika asap itu telah mengubah lautan indah Rouphiedhn menjadi lautan asap hitam yang mematikan.

Hingga kemudian, sebuah ledakan cahaya bersinar dari arah kerajaan Ruides. Cahaya itu seperti sihir vertikal yang memanjang menebus langit, lalu sihir maupun Aether tersedot kedalamnya.

Semua orang di benua Zorgein dapat melihatnya. Arburght, Horgein, Telmour dan bahkan Ruides itu sendiri. Mereka semua terpaku ditempat, terdiam saat menyaksikan sebuah menara besar tiba-tiba muncul dari atas langit diantara awan hitam, jatuh dengan gaya gravitasi yang terbalik. Dan di penghujung antara menara dan tanah dari daratan kerajaan Ruides-- daratan umat manusia itu sendiri-- disana muncul sebuah portal besar dengan sinar hijau yang pekat.

Portal dunia half-human, the land of Neva.

Langit berubah menjadi gelap. Awan hitam berkumpul disekitar menara langit itu, melingkar, seolah memberikan aura menakutkan diatas kerajaan Ruides.

Dan saat itulah portal itu terbuka. Sebuah sayap raksasa yang kokoh keluar dari sana, lalu leher panjang berdurinya dan mata merah diwajahnya. Tubuh hitam itu keluar, mengangkat kepala dan membuka rahangnya, lalu meraung dengan raungan yang memekakkan telinga.

Naga hitam raksasa, sang Raja dari klan Yilbegan.

Daratan Ruides seketika berubah menjadi tandus saat kaki Naga itu menginjaknya. Raungan demi raungan mengguncang orang-orang yang berada di tiga negara berbeda. Mereka berteriak dengan panik, tidak memperdulikan sekitarnya, hingga membuat tiga kerajaan menjadi kacau sepenuhnya dalam beberapa detik.

Naga hitam raksasa itu tetap diam disana, mengepakkan sayap besarnya yang kokoh didepan portal itu, namun tidak sedikitpun beranjak darisana.

Seolah memperlihatkan jika ia adalah sang penjaga dari portal tersebut.

Portal yang akan membawa malapetaka pada umat manusia.

Satu persatu sosok mulai muncul dari portal, dan mereka adalah para klan penghuni dunia Neva. Klan yang diprediksi telah jatuh ke tangan Argor sang Dewa cacat, dan berubah menjadi prajuritnya.

Troga, Bullret, Rabts, Ygract, Deigrath dan Yilbegan. Munculnya portal dan raungan dari Raja Yilbegan itu seakan pertanda dan sebuah pesan pada umat manusia ...

Pesan bahwa semua itu adalah pernyataan perang.




The Maps of :
°•ZORGEIN CONTINENT•°

•••The Maps of :°•ZORGEIN CONTINENT•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Eternity | Book II : EpilogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang