49-Dan Aku Kehilangannya

5.3K 163 2
                                    

Oke kita lanjut,
Buat yang belum baca part 48 baca dulu ya biar ngerti dan nyambung ceritanya.

Happy reading 💛

Alstar menambah kecepatan laju motornya. Ia harus segera sampai ke apartemen itu, Ia harap Lintang berada di sana.

Setelah sampai, Alstar langsung berjalan cepat masuk ke dalam apartemen itu. Di ruang tamu nampak sepi, di ruang tengah dan di ruang makan juga sepi. Dimana wanita itu? Kamar! Ya, mungkin Lintang berada di kamar.

Klekk

Alstar membuka pintu itu perlahan. Namun tidak ada Lintang di sana, Alstar semakin di buat cemas. Kemudian ia mencob untuk menelpon Lintang, namun ternyata Lintang meninggalkan ponselnya di atas ranjang. Alstar membuang nafasnya berat, mengusap kasar wajah tampannya. Dimana Lintang? Hatinya bertanya-tanya.

Random people's

Alstaran.Oct:
Lintang ada sama kalian?

Abrian Farhenza:
Gak ada Star, emang kenapa?

Catlea Azalea:
Iya gak ada

Geovano Xavier:
+2

ZeroGans:
3+

Marshelo Dwi Pangestu:
Gak ada Star

Nino Algara:
Enggak tuh, Lintang gk sama
Kita-kita. Emangnya knp cuy?

Jerry Athala:
Cari adek gue sampe ketemu.

Alstar meremas ponselnya lalu memasukannya ke saku celananya. Tujuannya sekarang adalah rumah mertuanya. Semoga saja Lintang berada di sana, jika Lintang tidak berada di sana, lantas kemana Alstar akan mencari wanita yang tengah hamil besar itu? Rasa cemas menghantuinya.

"Lintang? Lintang gak ada di sini nak Alstar," ucap Arga

"Iya Alstar, memangnya kamu gak tau Lintang kemana?" Tanya Raisa khawatir.

"Engga Mah, Alstar gak tau. Lintang pergi dari apartemen tanpa seizin Alstar, ponselnya juga gak di bawa." Jawabnya.

"Ya Allah Lintang, Pah Lintang Pah..."

"Iya, Mamah tenang dulu. Papah dan Alstar akan mencari Lintang."

"Mamah ikut Pah," pinta Raisa sambil mengusap air matanya.

"Mamah tunggu di sini saja, okeh? Kalau begitu ayok Alstar kita berpencar cari Lintang."

"Baik Pah, kalau begitu Alstar duluan."

Tak ada tujuan, tapi laki-laki itu tak mudah menyerah. Ia tetap harus mencari keberadaan istrinya.

Di jalan yang sepi itu sebuah mobil putih menghadang motor Alstar. Dengan cepat Alstar menghentikan motornya.

Mobil itu nampak tak asing bagi Alstar, dari dalam mobil itu keluarlah laki-laki paruh baya yang mengenakan jas hitam dengan dasi berwarna merah serta kaca mata yang bertengger di hidungnya.

"Lo lagi lo lagi, mau apa lo sialan?"

"Minggirin mobil lo gue mau lewat!"

"Tahan emosimu Alstar, apakah kamu tidak ingat sedang bicara dengan siapa? Oh iya saya lupa, dari dulu kan kamu memang tidak punya sopan santun." David tertawa remeh.

Sejujurnya Alstar sedang tidak mau ribut saat itu, tapi David selalu berhasil memancing emosinya.

"Gue lagi gak mau ribut sekarang, ada hal yang lebih penting dari pada buang-buang waktu sama pria tua bangka yang gak punya hati kayak lo!" Tunjuk Alstar.

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang