29-Luka Baru

2.5K 156 14
                                    

"Alstar! Turun kamu!"

"Alstar!"

"Turun cepat!"

David memasuki rumah dengan wajah memerah menahan amarahnya. Ia terus berteriak menyuruh Alstar keluar dari kamarnya. Laki-laki yang masih mengenakan seragam putih abu-abu yang bagian kancing atas seragamnya terbuka itu langsung keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga.

"Gak usah teriak-teriak, gue gak
Bud—"

PLAKKKKK!!!

Tamparan itu mendarat mulus di pipi Alstar, membuat wajahnya tertoleng ke samping.

"KAMU KETERLALUAN ALSTAR! KAMU UDAH BUAT MALU PAPAH!"

"ANAK DIREKTUR KOK PERILAKUNYA SEPERTI PREMAN! KAMU INI PUNYA OTAK GAK SIH?!

"PAPAH MALU SAAT GURU KAMU MENYURUH PAPAH DATANG KE SEKOLAH. APA LAGI SAAT PAPAH MENDENGAR KABAR KAMU MENGHABISI NYAWA SESEORANG!!!"

"KAMU INI MAU JADI PEMBUNUH HAH?!"

"Dia yang mulai! Bukan gue!" Bela Alstar.

"Gue gak akan mencelakakan nyawa seseorang kalau bukan dari orang itu yang mulai duluan!"

"HALAH OMONG KOSONG KAMU!"

BUGHHHH

David menendang perut Alstar, laki-laki yang belum siap menerima tendangan dari Papahnya itu pun sontak terjatuh ke Lantai dan tulang ekornya membentur ujung meja yang ada di ruangan itu.

Saat Alstar jatuh, David dengan kasarnya menjambak kuat rambut Alstar,membuat laki-laki itu sedikit meringis kesakitan.

"Sakit Pah!" Alstar menghentakan tangan Papahnya yang menjambak kuat rambut tebalnya.

"Enteng banget ya kaki lo nendangin perut gue! Selama ini gue gak pernah membalas perlakuan lo!"

"Saat lo nampar gue, nonjok gue, nendang perut gue, mukul badan gue pake kayu, nendang dada gue, mukul kepala gue pake vas bunga, nyilet tangan gue, dan bahkan nusuk gue pakai pisau hari itu tapi gue masih diem!!!"

"Gue gak ngelawan lo sama sekali! Karena apa? Karena gue masih menganggap lo sebagai orang tua gue!!!"

"TAPI GAK ADA ANAK YANG TAHAN HIDUP DI BAWAH TEKANAN PAH! GUE CAPEK! SUMPAH DEMI APAPUN GUE CAPEK PAH! GUE LELAH!"

"GUE SAKIT NJING! GAK LO, GAK MUSUH GUE, SEMUANYA NYAKITIN GUE!"

"GUE JUGA MANUSIA, GUE MERASAKAN SAKIT. FISIK GUE SAKIT, HATI GUE SAKIT!"

Alstar menahan agar air matanya tidak lolos begitu saja. Namun ia gagal, Air matanya dengan tidak sopannya membasahi pipi Alstar.

Sementar David, ia masih diam tak membalas apa-apa lagi setelah Alstar mengatakan itu. Ia membuang pandangannya ke arah lain.

"Oh iya satu lagi gue mau bilang sama lo, sebentar lagi gue akan menikah. Nanti setelah ujian gue selesai, gue akan bertunangan dengan seseorang. Dan gak lama setelah acara tunangan itu, gue bakal melangsungkan pernikahan dengan wanita pilihan gue. " Ucap Alstar masih dengan posisi yang menatap tajam kearah Papahnya.

David mengalihkan pandangannya ke arah Alstar.

"Kamu gila hah? Menikah kata mu? Kamu ini tau apa soal menikah hah? Kerjaan mu saja hanya bisa membuat masalah, sekarang berlagak mau menikah!"

"Kamu ini masih anak-anak!"

"GUE BUKAN ANAK-ANAK!!!"

"GUE TEGASIN SEKALI LAGI SAMA LO, KALAU GUE BUKAN ANAK-ANAK. DAN KEPUTUSAN GUE ITU UDAH BULAT." ucapnya.

"Papah gak akan restuin kamu!"

"TERSERAH!"

"SIMPEN RESTU LO, GUE GAK BUTUH!

"Alstar!!!"

"GUE BAKAL TETEP MENIKAH, DENGAN ATAU TANPA RESTU DARI LO." Setelah mengatakan itu Alstar langsung pergi dan masuk ke dalam kamarnya.

David membanting ponselnya yang sedari tadi ia pegang. Sungguh ia sangat murka dengan anaknya itu.

🍁

Usai berganti pakain, Lintang merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan posisi telentang. Melihat kearah langit-langit kamarnya.

Kemudian gadis itu teringat dengan kotak berwarna hitam itu yang di berikan oleh Alstar. Tangannya mengambil kotak berukuran sedang yang ia letakkan di atas meja belajarnya.

Lintang membukanya, tersungging senyuman di bibir Lintang. Di dalamnya terdapat dua buah bingkai berukuran sedang yang menampakkan dirinya dan Juga Alstar. Kemudian ada kumpulan foto-foto Polaroid dirinya yang di ambil secara diam-diam oleh Alstar.

"Ih tu anak jadi suka motoin gue diem-diem ya?"

Tanya nya pada diri sendiri sambil mengamati foto-foto itu satu persatu. Ada foto Lintang yang tengah tertidur di perpustakaan, ada foto Lintang yang tengah memakan ice cream dengan mulut yang celemotan, foto Lintang sedang menangis di rumah sakit hari itu, dan masih banyak lagi.

Jadi diam-diam Alstar memotretnya? Ini semua adalah aib-aib Lintang yang di ambil secara diam-diam oleh kekasihnya itu.

"Alstar gak sopan," ucapnya sambil terkekeh pelan.

Selama mereka pacaran, tidak ada perdebatan hebat antara keduanya. Bisa di bilang, hubungan mereka selalu baik-baik saja.

Lintang selalu menjaga jarak pada laki-laki lain, hanya untuk menjaga perasaan Alstar. Begitu pun dengan Alstar, dia sangat acuh pada cewe-cewe yang ada di sekolah yang menyukainya. Lintang, tetaplah wanita tercantik baginya. Hanya Lintang.

Apalagi ujian akan segera selesai, ia rasanya tak sabar menunggu hari di mana Alstar datang kerumahnya dan bertemu dengan kedua orang tuanya.

Lintang memasukkan kembali bingkai serta foto-foto Polaroid itu ke dalam kotaknya seperti semula. Jika di ingat-ingat, pertemuan mereka berdua sangat lucu.

Alstar kecil bertemu dengan Lintang kecil secara tak sengaja. Berpisah selama bertahun-tahun lamanya. Dan kini? Mereka di pertemukan kembali, dan bersekolah di sekolah yang sama.

Dan kenapa dia bertemu Alstar saat ia sudah duduk di bangku kelas 3 SMA? Selama ini kenapa ia tak pernah melihat wajah laki-laki itu? Mungkin ini di sebabkan karena Lintang yang memang jarang keluar kelas, tujuannya hanya kantin, toilet dan perpustakaan. Yang ia kenal di sekolah juga tidak banyak, hanya kedua sahabatnya dan teman-teman sekelasnya.

Lintang itu orangnya susah bergaul. Dan sejujurnya dia adalah orang yang pemalu dan selalu merasa risih jika ada yang menatapnya berlebihan.

Dulu, ketika Lintang masih duduk di kelas 1 SMA ia sering mendapat bullyan dari anak-anak kelas 3. Karena dulu penampilan Lintang yang mungkin terkesan... Culun.

Dulu Lintang memakai kacamata, namun kini ia melepas kacamatnya itu. Dan sedikit merubah cara berpakainnya. Mulai saat itu, tak ada lagi yang mengejek atau membully Lintang karena mereka sangat terkejut melihat gadis yang sering mereka bully itu berubah drastis. Lintang sangat cantik, sangat.

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang