15-Rumah Sakit

3.7K 269 31
                                    

Alstar, Brian, Nino, Jerry, Marshel, Geo dan Zero tengah duduk di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alstar, Brian, Nino, Jerry, Marshel, Geo dan Zero tengah duduk di kantin. Menunggu minuman yang mereka pesan datang.

"Makasih Pak." Ucap Jerry saat Pak Slamet datang membawakan es teh manis untuk ketujuh laki-laki tampan itu.

"Sama-sama mas Jerry." Balas Pak Slamet kemudian permisi pergi.

"Jadi gini," Alstar membuka suara. Membuat teman-temannya yang lain memfokuskan tatapannya kearah Alstar dengan tatapan serius.

"Bokap gw sama nyokap nya Catlea udah resmi menikah." Sambungnya.

"Uhuk uhuk uhuk," ucapan Alstar membuat Zero yang tengah meminum teh manisnya itu sampai tersedak. Dengan segera Geo menepuk-nepuk punggung Zero.

"Kok bisa?" Tanya Brian heran.

"Panjang ceritanya, gue kasih garis besarnya aja,"

"Jadi bokap gw sama nyokap Catlea itu udah kenal sekitar kurang lebih ya sebulan yang lalu katanya, mereka saling kenal dan ya mungkin saling suka. Sampe akhirnya mereka memutuskan untuk menikah."

"Nyokapnya Catlea itu sekretaris pribadinya Bokap gue. Dan saat itu posisinya nyokap Catlea gak tau kalau anak dari laki-laki yang akan menikah sama dia itu gue. Ya bokap sih waktu itu pengen bilang sesuatu yang kek nya emang serius banget ke gue, tapi gue nolak buat dengerin itu. Gue memilih buat pergi ke sekolah aja tanpa gue tau kalau dia pengen ngomongin masalah pernikahannya,"

"Dan lo inget gak? Waktu itu kalo gak salah Nino yang nanya ke gue kenapa gue gak berangkat sekolah bareng Catlea."

Nino mengangguk cepat. "Iya itu gue,"

"Nah itu, ternyata Catlea izin gak masuk sekolah karena dia nemenin nyokapnya yang bakal menikah. Dan saat gue balik dari sekolah, gue terkejut dengan keberadaan Catlea sama Tante Nuri di rumah gue. Bokap bilang kalau dia udah nikah sama Tante Nuri, bohong kalau saat itu gue gak merasa kaget. gue kaget, banget. Begitu juga sama Catlea dan Tante Nuri. Mereka kaget saat melihat gue." Ucap Alstar panjang lebar.

"Terus alasan kalian putus?" Tanya Marshel.

"Alasan gue sama Catlea putus?"

" Ya karena malam itu catlea dateng ke kamar gue, dia bilang kalau hubungan kita adalah hubungan terlarang. Karena posisinya kita sekarang yang udah jadi saudara tiri. Dan saat itu, ya gue mutusin dia. Gue akhiri hubungan gue sama dia dengan berat hati."

"Gue tau dia pasti kecewa banget sama gue. Tapi gue juga gak bisa terusin hubungan gue sama dia, karena dia sekarang adalah adik tiri gue. Mangkanya gue menghindar dari dia dan gue harap dengan gue gak deket-deket sama dia untuk beberapa saat, membuat dia mudah untuk menghilangkan rasa cintanya ke gue dan mulai mencintai laki-laki lain. Biarin gue jadi abangnya, gue mungkin akan menghilangkan rasa cinta gue ke dia, tapi engga dengan rasa sayang gue."

"Gue gak tau Star harus ngomong apa lagi, gue heran ujian hidup lo banyak banget. Gak semua orang kuat berada di posisi lo, apa lagi harus melepaskan orang yang kita cintai. Itu emang gak mudah sih." Ucap Brian sambil menepuk bahu Alstar.

"Terus keadaan Catlea sekarang gimana?" Tanya Jerry.

"Gue belum kerumah sakit, hari ini gue mau ke sana, mau liat kondisi dia. Lo pada mau ikut?" Tanya Alstar yang di angguki oleh keenam temannya dengan antusias.

"Oke. Tapi gue ntar bawa Lintang." Ucapnya.

"Ngapain ngajak Lintang? Apa engga kita-kita aja? Ya kalo emang lo mau ngajak dia gapapa juga sih. Lo suka ya sama dia?" Tanya Geo penuh selidik.

"Gue belum tau. Tapi gue harap gue bisa melupakan perasaan gue dari Catlea dengan gue deket sama Lintang dan perlahan mulai mencintai Lintang." Balas Alstar.

"Asal lo inget aja jangan jadiin cewe itu pelampiasan lo, kalau lo suka dia maka yakinin dia, jangan cuma main-main. Tapi kalau emang lo gak suka sama dia, maka jangan deket-deket sama dia. Karna takutnya dia nyaman sama lo dan kecewa sama perasaanya suatu hari nanti." Ujar Jerry. Membuat teman-temannya tertegun atas ucapan Jerry barusan.

Jerry itu sama seperti Alstar dan teman-temannya. Dia cowo badboy, namun sikapnya begitu dingin. Jerry juga di Anugrahi wajah tampan seperti Alstar, maka banyak juga siswi-siswi yang tergila-gila pada Jerry. Namun belum ada satu pun wanita yang mampu menaklukan hati Jerry.

Ia sangat jarang sekali berbicara banyak pada perempuan. Baginya, perempuan itu ribet. Apalagi kalau sudah pacaran, masalah sepele aja di perbesar. Itulah alasannya Jerry masih memilih untuk menjomblo.

***

Alstar bersama teman-temannya yang lain dan juga Lintang, kini sudah tiba di rumah sakit, Ia menuju ke ruangan di mana gadis itu di rawat.

Setelah sampai di ruang perawatan Catlea, terlihat ada Nuri yang tengah duduk di luar ruangan itu. Alstar bersama teman-temannya yang lain datang menghampiri Nuri.

"Eh kalian? Sudah pulang?" Tanya Nuri saat melihat siapa yang datang. Kemudian mereka menyalimi tangan Nuri dengan sopan.

"Udah Tan," jawab Nino.

"Keadaan Catlea di dalam gimana Tan?" Tanya Brian.

"Alhamdulillah sudah membaik dan sudah sadar, semalam Catlea di pindahkan ke ruangan ini. Mungkin beberapa hari lagi ia akan segera pulang." Jawab Nuri.

"Eh? Ini siapa? Cantik sekali?" Tanya Nuri pada Lintang.

"Saya Lintang Tante, temennya Alstar." Balas Lintang.

"Oh ya sudah, kalian kalau mau ketemu Catlea silahkan masuk saja ya. Tante ingin pergi makan siang dulu di luar, dari pagi belum makan ini." Ucap Nuri yang langsung di angguki oleh anak-anak itu.

Catlea menoleh kearah pintu yang terbuka menampilkan Alstar di sana. Senyum di bibir Catlea mengembang sebelum akhirnya senyum itu kembali memudar saat di belakang Alstar ada Gadis itu. Lalu di belakangnya ada Brian, kemudian Jerry, Marshel, Nino, Zero dan Geo.

"Hai girl! Apa kabar?" Sapa Geo.

"Sekolah Le! Lo gak pengen sekolah apa? Lo gak bosen berada di ruangan ini hah? Gue sih jadi lo bosen" ucap Zero.

"Eh monyet, berada di ruangan ini juga bukan kemauan Catlea." Balas Marshel.

"Lea, gimana keadaan lo?" Tanya Brian.

"Gue baik-baik aja. Makasih kalian udah dateng ke sini buat jenguk gue, hmm gue juga maunya cepet-cepet pulang. Tapi dokter belum ngizinin." Ucap Catlea sedih.

"Gapapa Le, semangat! Bentar lagi juga lo sembuh." Ucap Nino memberi semangat yang hanya di balas senyuman oleh gadis itu.

Kemudian Catlea menatap Alstar, laki-laki itu hanya diam saja tak berkata apa-apa. Menanyakan keadaan Catlea saja tidak, dan kenapa gadis itu berada di sana? Catlea cemburu.

"Al," panggil Catlea dengan suara lemas.

"Apa?" Tanya Alstar.

"Gak mau ngomong apa-apa?"

"Cepet sembuh, biar cepet sekolah. Soalnya PR banyak." Balas Alstar yang langsung mendaptkan cubitan oleh Catlea membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

"Hahaha gue bercanda, cepet sembuh ya gue kangen." Ucap Alstar sambil mengacak pelan rambut Catlea.

Catlea memeluk tubuh Alstar, sungguh ia merindukan laki-laki itu. Merindukan aroma pharfum milik Alstar. Ia ingin berada di pelukan Alstar lebih lama lagi.

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang