24-Kuliah di London

3.1K 177 9
                                    

"Kenapa?" Tanya Alstar dingin kepada Papahnya yang tengah duduk di depan meja kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya Alstar dingin kepada Papahnya yang tengah duduk di depan meja kerjanya. David menyuruh Bi Inah untuk memanggil Alstar untuk menemuinya di ruang kerjanya malam itu, tanpa berlama-lama Alstar langsung menuruti permintaan Papahnya.

David melepaskan kacamanya yang sedari tadi bertengger di hidungnya. Lalu menutup laptopnya.

"Duduk Alstar," ucap David.

"Langsung aja lah, lo mau ngomong apa sama gue? Gak usah bertele-tele gue males." Balas Alstar dengan wajah datarnya.

David membuang nafasnya kasar. "Setelah ujian nanti, kamu akan segera lulus dari sekolah itu. Dan Papah sudah punya rencana untuk melanjutkan pendidikanmu di London. Kamu akan berkuliah dan tinggal di sana." Ucap David santai.

Alstar menaikan satu alisnya. Kuliah di London? Untuk apa? Dia tidak mau meninggalkan Lintangnya, dia tidak mau meninggalkan teman-temannya.

"Gak gue gak mau."

"Kamu harus mau Alstar!"

"Kenapa harus hm?"

"Gue yang ngejalanin, bukan lo. Dan lo gak bisa seenaknya main buat rencana mau kuliahin gue ke negri orang. Gue gak mau dan gak akan pernah mau." Ucapnya penuh penekanan.

"Ini buat masa depan kamu Alstar!"

"Gak usah pusing-pusing mikirin masa depan gue. Gue udah gede, gue tau apa yang harus gue lakuin. Jadi gak usah terlalu banyak ngatur gue ini itu, gue bukan boneka lo."

PLAKKKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Alstar membuat wajah laki-laki itu tertoleng ke samping.

"Sadar! Papah ini ngelakuin ini semua untuk kamu! Biar kamu punya masa depan yang cerah Alstar! Dan berhenti bergaul dengan geng motor yang tidak berguna itu. Kamu harus jadi penerus perusahaan Papah." Ucap David emosi.

"Lo gak berubah ya? Masih suka namparin anak lo sendiri. Kemarin-kemarin yang katanya menyesal itu mana? Cih, sok sokan menyesal. Gak usah minta maaf kalau masih mengulangi hal yang sama."

"Oh ya satu lagi, gue gak akan pernah mau jadi penerus perusahaan lo itu."

Ucap Alstar lalu melenggang pergi dari ruang kerja Papahnya. Nyatanya David memang tidak pernah berubah. Ia masih lah David yang sering memukuli anak kandungnya sendiri.

🍂

Alstar keluar dari kamar dengan seragam sekolahnya. Pagi ini ia sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia pergi ke ruang makan, sudah ada David, Nuri dan Catlea di sana. Alstar mendaratkan bokongnya di kursi tepat di samping Catlea. Laki-laki menuangkan susu ke dalam gelasnya.

"Kok gak makan Alstar?" Tanya Nuri lembut.

"Lagi gak nafsu, Tan." Jawabnya. Alstar memang masih memanggil Nuri dengan sebutan Tante. Ia belum bisa memanggil perempuan itu dengan sebutan Mamah.

ALSTARAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang