11. Tantangan (2)

Start from the beginning
                                    

"Gimana? Gue boleh ikut?" Tanya Dika sembari mengedarkan pandangannya pada adik-adik kelasnya. Seorang pria yang di ketahui namanya Dika adalah ketua futsal sekaligus ketua OSIS di sekolah mereka. Dika saat ini masih berada di kelas XI Bahasa 1 yang sebentar lagi akan masuk ke kelas XII.

"Boleh kak!" Seruan itu berasal dari anak kelas bahasa.

Dika tersenyum lalu mengalihkan atensinya ke arah Kelvin. Pria itu melangkah dengan kaki lebarnya sehingga saling berhadapan dengan Kelvin.

"Kalau Lo mampu, lawan gue," Tantang Dika tak lupa dengan salah satu sudut bibirnya yang terangkat dan tatapan matanya yang angkuh, "semoga harimu menyenangkan, Kel—vin." Pungkas Dika dengan senyum penuh arti.

Pria itu berbalik melangkah pergi menuju ke tempat anak-anak kelas bahasa, lalu ia melempar topinya asalan dan untungnya salah satu adik kelasnya dengan cekatan menangkap topi Dika.

"Permainan di mulai."

༺♥༻

"Seriusan deh, Nar." Eva menggantungkan kalimatnya membuat Nara yang ingin minum jadi tertunda karena menunggu kalimat apa yang akan Eva lontarkan.

Nara yang penasaran meletakkan air mineral di atas meja lalu mengangkat dagunya. Seolah bertanya kenapa.

Mereka berdua berada di cafetaria dekat lapangan karena Nara yang sangat kehausan, jadi Eva tidak tega melihatnya dan mengantarkan sahabatnya itu untuk beristirahat sejenak.

"Gak habis pikir gue sama lu, baru lari gitu aja udah beli air mineral dua botol." Ujar Eva tidak habis pikir.

"Terserah gue lah." Cibir Nara lalu meneguk air mineralnya.

"Percuma dong gue ngajak lu jogging, belum apa-apa udah minum lah duduk lah. Gimana mau turun berat badan lo kalau kayak gitu mulu." Ucap Eva sembari menggeleng kepalanya.

"Udah deh lo diem aja. Lo ngomong banyak juga gak bakalan bikin lo kurus."

"Terserah deh."

"Haha. Kalah 'kan lo berdebat sama gue." Nara tersenyum jahil ketika melihat raut wajah kesal dari temannya.

Eva terkekeh lalu menjauhkan muka Nara yang terus mengganggu nya.

"Lo gak beli minum?" Tanya Nara.

"Air gue masih." Ucap Eva sembari memperlihatkan botol minumnya.

Nara membalas ucapan Eva dengan anggukan lalu kembali meneguk minuman hingga tersisa setengah.

"Mau jogging lagi?" Tanya Eva.

"Besok-besok aja deh." balas Nara malas karena ia masih ingin duduk.

"Gimana kalau liat cowok-cowok main futsal?" Tawar Eva antusias.

"Gue gak mau, Vaa. pasti ada banyak cowok-cowok di sana males deh gue." Ucap Nara lalu ia kembali meminum air mineralnya hingga habis.

"Ayolah, Nar. Sekali-kali cuci mata, ada banyak cogan di sana." Paksa Eva sembari menarik-narik tangan Nara seperti anak kecil yang menarik tangan ibunya saat ingin membeli mainan.

"Ayolah, Nar. Sebentarrrrrrrrrr ajaa." Eva memelas sembari merangkul lengan Nara.

"Serius ya, bentar aja," Ucap Nara meyakinkan, sedangkan Eva mengangguk mantap, "yaudah deh ayo." Nara bangkit dari duduknya lalu membuang sampahnya di tempat sampah yang ada di sana.

"Aaaa sayang Nara deh!!!" Ucap Eva penuh semangat sehingga membuat Nara menutupi wajahnya malu karena orang-orang di cafetaria memerhatikan mereka.

༺♥༻

KELVINARWhere stories live. Discover now