"Brayen, Bukan Bryan!"
Laki-laki yang memiliki eja an nama yang salah karena lahir ke dunia ini karena sebuah kesalahan. Laki-laki yang tidak tau akan arti orang tua.
Felicia, perempuan yang begitu benci kepada Brayen karena laki-laki itu sellau sja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Budayakan follow dan jangan lupa tinggalkan jejak. Jejakmu semangat ku Azeek
"Ya ampun lucu bangettttttttttt"pekik Felicia lalu mengambil bayi yang sedang menangis di atas tumpukan sampah itu.
"Kita bawa ke kantor polisi"ajak Brayen.
🦄
Dengan langkah tergesa-gesa, keduanya memasuki kantor polisi untuk melaporkan anak yang baru saja mereka temukan.
"Bapak boleh bawa anaknya dulu pak, Kalo gak mau Akan saya titipkan ke panti asuhan"ucap polisi setelah mendengarkan cerita dari keduanya.
"Saya ambil pak"ucap Brayen dan Felicia kompak. Keduanya pun saling tatap tak percaya.
"Gue yang bawa"ucap Felicia sinis.
"Gue! " Balas Brayen tak mau kalah.
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Oke. di mana rumah ibu dan bapak?"tanya polisi memotong ucapan keduanya.
"Hah?"tanya keduanya kompak.
Melihat reaksi polisi yang seperti nya bingung, Brayen langsung saja menyebutkan alamat rumah Felicia dan apartemen nya.
Felicia mencebikan bibirnya kesal. Meskipun sedikit bau, tapi perempuan itu tak henti hentinya menciumi bayi lucu itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Baca:Gitu cocok gak?)
🦄
Brayen tersenyum kecil menatap bayi itu. Dia berjanji akan menjaganya, membahagiakan nya Layaknya seorang ayah. Dia tidak akan melakukan hal yang di lakukan oleh ayahnya sendiri, Karena dia tau bagaimana rasanya jauh dari kedua orang tua, Sakit.
