23.Yang penting Bingung

51 29 20
                                    

Budayakan follow dan jangan lupa tinggalkan jejakJejak mu semangat kuAzeeek🦄

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Budayakan follow dan jangan lupa tinggalkan jejak
Jejak mu semangat ku
Azeeek
🦄

Matahari mulai lingsir dari tengah. Jadi siang kali ini cuaca tidak terlalu menyengat, karena awan pun begitu baik menutup cahaya matahari yang masih siap membakar kulit siapapun.

Pulang sekolah ini Brayen menunggu seseorang, dia hendak membalas sesuatu atau tepatnya mengganti sesuatu. Hingga akhirnya, matanya menangkap gadis cantik yang sedang berjalan bersama sahabat nya. Tanpa babibu lagi Brayen menarik tangan Felicia dan menyeret nya masuk ke dalam mobil Alphard nya.

"Apaan sih, lo?"tanya Felicia sinis hendak keluar dari mobil Alphard milik Brayen, tapi gagal karena Brayen menguncinya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Apaan sih, lo?"tanya Felicia sinis hendak keluar dari mobil Alphard milik Brayen, tapi gagal karena Brayen menguncinya.

"Lo mau gue di sebut murahan lagi?"tanya Felicia masih sinis.

"Yes! You know"balas Brayen lalu menjalankan mobilnya meninggal kan parkiran sekolah.

"Keterlaluan banget, sih lo"

"Baru tau?"balas Brayen acuh. Felicia menghela napas lalu membiarkan Brayen mengajak nya kemanapun itu, dia sudah kalut dengan Brayen yang seperti nya setengah gila.

"Turun!"titahnya. Felicia pun turun, matanya terbelalak saat Brayen kembali menyeretnya masuk ke sebuah toko HP

"Pilih HP yang lo mau"ucap Brayen lalu duduk di sebuah kursi. Felicia mengedikan bahunya acuhh, dia tidak akan menolak karena emang ini kewajiban laki-laki itu karena telah merusak handphone nya.

Dia tak peduli dengan sebutan matre, dia hanya menerima tanggung jawaban dari Brayen.

Felicia meminta Handphone iPhone 13 pro max sabagai gantinya lalu melihat kan HP itu kepada Brayen

"Cuma itu?"tanya Brayen menaikan alisnya. Cuma itu? Gilaa!

"Yaudah gue ambil dua"balas Felicia lalu berbalik untuk kembali meminta handphone yang sama.

Felicia menarik dasi Brayen agar cepat-cepat membayar handphone yang Felicia pilih

"Ngapain narik gue?"tanya Brayen malas.

Rafel Onde histórias criam vida. Descubra agora