Pintu dorm terbuka. Nampak Jungkook masuk. Pukul satu dini hari, Seokjin melihat jam di ponselnya.

Wajah kacau dan lelah terlihat dari adiknya. Berjalan menunduk sambil menyeret tas ranselnya, tak memperhatikan kalau hyungnya duduk menunggunya.

"Jungkook." Panggil Namjoon.

Yang dipanggil namanya berjengit terkejut. Menatap dengan mata bulat berkantongnya ke arah hyungnya.

"Hyung,, kau membuatku terkejut."

"Kau dari mana saja ? Mengapa jam segini baru pulang ? Tak tahukah kau betapa cemasnya kami." Ucap Seokjin.

"Maaf hyung, aku sedang mengerjakan sesuatu tadi sampai lupa waktu."

"Apa yang kau kerjakan sampai kau lupa waktu seperti ini ?" Tanya Yoongi.

"Aku tak bisa mengatakannya. Maaf."

Para member mendesah. Jawaban yang selalu sama. Sudah terlalu kesal dengan hal itu, mereka tak bisa menahannya.

"Mengapa kau selalu seperti ini ? Tak bisakah kau mengatakan dengan jujur tentang apa yang selama ini kau lakukan di belakang kami ?" Ucap Seokjin.

"Kami sudah lelah Jungkook, dengan ketidakpercayaanmu kepada kami. Kami tahu, kau mengerjakan sesuatu di luar BTS. Kami tak pernah mempermasalahkan hal itu, karena tiap member juga punya kegiatan masing masing di luar grup. Yang kami mau, kau terbuka. Seperti member lain. Kami akan sangat mendukungmu." Ucap Namjoon. Terdiam sesaat.

"Dan tiba tiba beredar berita seperti ini. Kami sangat terkejut. Dispatch bukan portal berita main main. Hampir delapan puluh persen beritanya terpercaya. Sebagian besar netizen pasti akan mempercayainya. Dan kami tak tahu apapun tentang hal ini. Jadi tolong katakan sesuatu pada kami. Benar atau tidaknya berita ini, kami ingin mendengarnya langsung darimu." Lanjut Namjoon.

Pias muka Jungkook. Ia tahu, kakak kakaknya pasti sudah membaca berita yang tengah viral saat ini. Berita tentangnya. Sengaja ia pulang terlambat hari ini, selain karena kesibukan Bunny, juga menghindari mereka. Tapi ternyata kakak kakaknya menunggunya bahkan sampai selarut itu.

Ia menatap mata para member kemudian menunduk. Ia menggigit bibirnya, menahan rasa sesak di dadanya. Sesuatu yang harus ia hadapi. Ia tahu ini akan terjadi, tetapi ternyata begitu berat rasanya. Ia lebih memilih berhadapan dengan penjahat paling kejam daripada memandang tatapan kecewa kakak kakaknya.

"Apa itu benar, kau sudah bergabung dengan agensi lain, selama ini kau bekerja juga untuk agensi lain ?" Tandas Hoseok, tak sabar.

"Maafkan aku hyung." Ucapnya lirih.

"Jadi berita itu benar ? Kau akan pergi meninggalkan kami ? Meninggalkan BTS ? Mengapa kau tak pernah mengatakan apapun pada kami ?" Cerca Taehyung.

"Maaf,, " Jawab Jungkook lirih.

Hoseok terdiam.

"Jadi inikah arti permintaan maafmu tadi pagi Kook ? Kau lebih memilih agensi lain dibandingkan kita ?"

"Maafkan aku,," Makin menundukkan kepala mendengar nada kecewa kakak mataharinya.

Taehyung dan Jimin termangu di kursinya. Namjoon dan Hoseok menatap datar ke arah Jungkook. Jadi semua itu benar dan mereka tak tahu apa apa ?

"Jadi selama ini, inikah yang kau sembunyikan dari kami ?" Ucap Seokjin lirih.

Yoongi yang selama itu diam, menghampiri Jungkook yang masih berdiri di hadapan mereka. Ditunjukkannya artikel berita di ponselnya padanya.

"Jawablah dengan jujur. Aku tahu kau tak pernah berbohong kepada kami. Apapun jawaban yang keluar dari mulutmu, aku percaya padamu. Sekali lagi, aku bertanya. Apakah berita ini benar ?"

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang