Chapter 42

671 63 4
                                    

Selamat pagi, Ini Bighit Entertainment

Kami akan memberikan informasi tentang keadaan anggota BTS saat ini.

Telah terjadi ancaman bom di dorm BTS. Kami telah bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menemukan dan mengamankan bom tersebut. Masih diselidiki tentang siapa pengirim bom tersebut.

Dalam kejadian itu, Jungkook mengalami cedera karena berusaha melawan salah satu pengirim bom tersebut. Saat ini Jungkook berada dalam masa pemulihan.

Untuk kondisi enam member BTS lainnya saat ini sudah sepenuhnya dalam keadaan selamat dan aman. Mereka tengah menenangkan diri atas kejadian tersebut.

Kami meminta para penggemar agar tidak panik karena baik Jungkook maupun member lainnya berada di tempat yang aman.

Demikian informasi dari kami.

Salam
Bighit Entertainment

Jimin membaca pernyataan resmi agensinya yang menyebabkan keviralan hari ini. Tagar #getwellsoonJungkook dan #wearewithBTS ramai di media sosial, terutama untuk para penggemar mereka.

Ia membaca kalimat kalimat penyemangat untuknya, member BTS dan terutama doa untuk Jungkook agar segera pulih. Hatinya menghangat.

Bagi BTS penggemar adalah nomor satu. Tanpa penggemar mereka bukanlah apa apa. Karena itulah BTS pun akan memberikan totalitas penuh untuk para penggemarnya.

Sedikit berita baik ataupun sedih, seperti ini, mereka selalu berusaha terbuka, berbagi dengan para penggemar mereka. Karena mereka tahu para penggemarnya akan selalu mendukung apapun yang mereka lakukan.

"Apa hyung membacanya ? Penyemangat dari para penggemar untuk kita ?" Tanya Taehyung yang duduk bersandar di bahu Jimin.

"Iya Tae. Kita sangat beruntung mempunyai penggemar yang selalu mensupport kita seperti ini. Mereka pasti sangat khawatir dengan keadaan kita saat ini. Apalagi jika mereka tahu keadaan Jungkookie yang sebenarnya." Jawab Jimin.

Ia menatap Jungkook yang terbaring lemah di ranjang pesakitannya. Wajah pucatnya berhias lebam biru di beberapa tempat. Keadaannya memang sudah lebih stabil daripada sebelumnya, tetapi tetap saja ia sepertinya masih belum berniat membuka matanya.

"Hyung, aku merindukan Jungkookie." Desah Taehyung.

Jimin diam tak menjawab. Sejujurnya ia juga merindukan adik kecilnya itu. Terasa sudah lama sekali ia tak mendengar tawa ceria dan tingkah usil adik bungsunya. Sejak mereka mendiamkannya hingga peristiwa itu terjadi.

"Jungkookie, apakah kau tidak lelah tidur begitu lama ? Hyung tahu kau sangat suka tidur, tapi ini sudah dua hari dan kau belum bangun juga. Apa kau tak merasa lapar ? Hyung akan memasakkan makanan kesukaanmu. Bangunlah Kook. Hyung merindukanmu."

Seokjin yang duduk di samping ranjang Jungkook berbicara kepadanya dengan lirih. Ia mengelus surai Jungkook dengan lembut.

'tok tok'

Jimin, Taehyung dan Seokjin menolehkan pandangan ke arah pintu yang diketuk. Kapten Song berdiri, tersenyum melihat mereka.

"Bagaimana keadaan Jungkook hari ini ?"

"Belum ada perkembangan berarti Tuan Song. Masih tetap seperti kemarin." Jawab Jimin.

Kapten Song menatap sendu Jungkook. Seseorang yang sudah bersamanya selama belasan tahun, terbaring tak berdaya seperti itu. Mungkin inilah misi yang paling sulit yang ia lakukan selama ini. Dirinya dan Letnan Jin Goo terluka begitu parah sampai hampir merenggut nyawa. Dan sekarang Jungkook. Ia hanya berharap agar anggota termudanya itu bisa melalui ini semua.

CODE NAME : BUNNY Where stories live. Discover now