Chapter 23

505 53 0
                                    

"Steve, ada pesan masuk di ponselmu."

Seorang lelaki paruh baya berambut panjang tak mengalihkan perhatiannya dari kertas partitur di depannya. Jarinya menari di atas tuts piano mengikuti not balok yang dibacanya.

"Lalu ?"

"Tidakkah kau membukanya. Kau tak ingin tahu apa isinya."

"Pasti kau sudah membukanya kan. Aku tidak peduli. Aku sudah bilang pada kantor agensi bodoh itu aku sedang cuti. Aku takkan menerima pekerjaan sementara waktu ini."

"Ini bukan dari agensi."

"Aku juga sudah menolak undangan dari Grammy. Bukan gayaku mendatangi acara awards seperti itu." Jawabnya dengan masih tetap memainkan pianonya.

"Ini dari ponsel pribadimu. Aku tak bisa membuka ponsel berpengaman khususmu ini."

Steve berhenti memainkan lagunya. Ditatapnya lelaki muda di hadapannya. Diambilnya ponsel dari tangannya.

Ia memasukkan kode pola dan password. Dibukanya pesan yang terkirim sekitar lima menit yang lalu itu. Wajahnya menegang.

'code name : bunny

Hiro.san.'

Keningnya berkerut.

"Darimana kau tahu kalau ada pesan masuk di ponselku. Bahkan tak ada notifikasi yang terlihat." Tanyanya pada Meg, lelaki blonde itu, manajer sekaligus partnernya.

"Karena aku juga menerima pesan yang sama."

🐰🐰🐰

Jungkook duduk di ruang VIP bandara bersama beberapa staff. Ransel besar hadiah dari Seokjin disandarkannya, dijadikan alas kepalanya. Meskipun sudah tidur di pesawat, perjalanan tiga belas jam dan perbedaan waktu masih membuat pening kepalanya.

Seorang staff menghampirinya, memberikan segelas americano panas padanya.

"Jungkook-shii, kau baik baik saja ? Apa kepalamu masih pusing ?" Tanyanya

"Masih sedikit pusing. Tapi aku baik baik saja. Apa jadwalku hari ini ?"

Staff itu membaca notes di ponsel pintarnya.

"Jadwalmu dimulai pukul sepuluh pagi nanti. Ada meeting tentang penampilanmu di studio. Setelah itu kita meninjau lokasi dan mengecek peralatan. Malam harinya kau bebas. Apa ada tempat yang ingin kau tuju ?"

"Tidak. Hari ini aku ingin istirahat saja di hotel. Kapan mereka menjemput kita ?"

"Pihak Grammy sudah datang. Tapi ada sedikit masalah di imigrasi. Kita harus menunggu sebentar."

"Apakah serius ?"

"Bukan masalah serius. Aku akan segera menyelesaikannya. Kau istirahatlah di sini. Akan kujemput saat semua beres."

Jungkook menyesap kopi panasnya. Kafein membuat matanya sedikit segar. Dilihatnya jam di ponselnya. Jam empat pagi waktu Los Angeles. Berarti di Seoul sudah jam delapan malam.

Ditekannya logo hijau. Nada memanggil terdengar. Ditunggunya beberapa saat. Wajah hyungnya nampak di panggilan video.

'Jungkookie,, kau sudah sampai ?'

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang