74. Massacre

34.1K 3.1K 5.1K
                                    

Hai aku kembali dengan mental yang siap dan kuat😎

Ada yang nungguin update?
Absen dulu di sini "HADIR"

Semoga chapter ini bisa di terima oleh kalian🤍🤍🤍

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di perjalanan, Rizky berusaha untuk tenang saat menyetir mobil menuju ke Rumah Sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di perjalanan, Rizky berusaha untuk tenang saat menyetir mobil menuju ke Rumah Sakit. Sementara Arsen duduk di belakang menemani Samuel yang sedari tadi sama sekali tidak berniat membuka mata sedikitpun. Rizky meningkatkan kecepatan mobil karena jalanan lumayan sepi. Sesekali juga ia mengusap ujung matanya karena air matanya itu tidak ingin berhenti.

Sampainya di Rumah Sakit, Samuel langsung di larikan ke Ruang IGD. Mendengar kabar Samuel yang melemah, Dokter Rafdy berlari sekencang mungkin menuju Ruang IGD. Arsen memegangi kepalanya seraya menangis. Saat melihat Dokter Rafdy, Arsen langsung menghampirinya.

"Om, tolong selamatkan Samuel, Om..." pinta Arsen.

Dokter Rafdy mengusap puncak kepala keponakannya agar tenang. "Kamu tenang dulu, ya."

Dokter Rafdy segera masuk ke dalam Ruang IGD menangani kondisi Samuel yang tengah berjuang antara hidup dan mati. Arsen membenturkan kepalanya di tembok. Bahkan ia juga meninju tembok berkali-kali yang membuat punggung tangan lelaki itu terluka. Rizky memegangi bahu Arsen. Bukannya semakin tenang, justru Arsen menepis kasar tangan lelaki itu.

Ketika Arsen hendak melayangkan tinjuan untuk yang kesekian kalinya, Alanna berlari langsung menahan tangan Arsen. "Arsen, stop!"

Segera Alanna memeluk Arsen agar tenang dan tidak melakukan hal yang membuat lelaki itu terluka. "Samuel pasti baik-baik aja." ujarnya.

Arsen menggeleng lemah di pelukan Alanna. Kedua kakinya mendadak lemas terduduk di atas lantai dengan posisi yang masih memeluk Alanna erat. Arsen benar-benar menghamburkan seluruh tangisannya di pelukan Alanna. Tanpa sadar, air mata Alanna ikut menetes.

Beberapa detik setelahnya, inti Ascencio dan Alenoz datang secara bersamaan setelah mendapatkan kabar buruk itu melalui Rizky. Mereka tampak tidak percaya mendengar kabar bahwa Samuel masih hidup dan mengalami masa kritis.

ARSENIOWhere stories live. Discover now