23. Final Requirement

19 2 0
                                    

#####

Dok dok dok

"Sumin. Sumin."

Panggilku ke salah satu sahabat Hyewon. Sumin adalah perempuan introvert, jadi aku yakin kalau dia masih hidup dan akan tinggal di rumahnya dalam situasi begini. Meski sedikit rasa mengganjal, tapi aku ingin memberikan surat yang ditulis Hyeongjun padanya. Mengingat dari cerita yang Minju baca 2 hari yang lalu penyebab kematian Hyeongjun adalah depresi karena ayahnya, dan ternyata ayahnya adalah Song Junji, yang memperkosa ibunya Sumin.

Tak terlalu lama menunggu, gadis pendek berponi arang-arang membuka pintu.

"Lho? Jaemin? Darimana kamu tahu rumahku?"

"Emm, aku cuma nebak aja. Kamu ada waktu sebentar untuk ngobrol berdua?"

"A-ada kok. Silakan duduk."

Sumin dan aku duduk di kursi yang tersedia di teras rumah. Ku coba basa-basi dulu deh sebelum memberikan surat dari Hyeongjun ini.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik kok, aku tidak kena hujan penyakit itu. Ini aneh, ada apa kamu kemari, Jaemin?"

"Apa kamu sendirian?"

"Iya aku sendirian. Jangan macam-macam! Aku masih perawan!"

"Ngaco aja! Siapa juga yang doyan sama kamu."

"Ih, brengsek!"

Sumin memukul lenganku dengan tawa lebar khasnya. Kami tertawa sejenak. Sepintas aku terpikir kalau Hyeongjun akan beruntung kalau pacaran dengan Sumin. Hyeongjun adalah laki-laki cerah dan periang, Sumin juga murah senyum dan suka bercanda. Sayang sekali bagimu Hyeongjun. Aku lanjutkan pembicaraan.

"Ku dengar kamu tinggal berdua dengan ibumu."

"Iya benar, sekarang ibuku sedang membantu tim medis. Karena banyak sekali yang demam tinggi di rumah sakit dan klinik."

"Oh, begitu."

"Kenapa sih? Tunggu ya, aku buatkan minum."

"Eh! Gak usah, gak usah. Aku cuma sebentar kok."

"Ada apa sih?"

"Jadi gini, ku dengar juga kamu dekat dengan Song Hyeongjun."

Sumin menyerngitkan dahinya.

"Song Hyeongjun siapa?"

"Sudahlah, Sumin, dunia sedang kacau dan kamu jangan mempersulit. Aku tahu kok yang sebenarnya."

Ekspresinya berubah jadi sedih.

"Ya, aku pernah dekat dengannya. Darimana kamu tahu?"

"Hyeongjun adalah teman sekelasku."

"Oh. B-bagaimana keadaannya sekarang?"

"Sumin, maaf aku harus memberitahumu ini. Hyeongjun mengakhiri hidupnya sendiri."

"Haha, kamu bercanda 'kan, Jaemin?"

Hyeongjun, The Dream Corrupter [Book 4] ✓Where stories live. Discover now