22. Paradox

8 3 0
                                    

#####

Malam setelah kematian Song Hyeongjun, Jiwoo atau Chuu merasakan ada hal yang ganjil. Chuu berpikir kalau Hyeongjun lama sekali muncul di Absinthe. Setelah ia deteksi menggunakan kekuatan mimpinya, Chuu sampai di sebuah konklusi, yaitu Hyeongjun telah meninggal.

Tentu saja itu jadi peluang emas bagi Chuu untuk pergi ke ibu dari hewan-hewan dunia mimpi, Hircine. Ia keluarkan jubah hitam lalu menyuruh Yena teleportasi via rambut milik Yuri yang disimpannya.

Tiba di hutan Pando, Chuu lari ke arah Leika meninggalkan Yena sendirian di samping jurang. Setibanya di dinding dekat gubuk Leika, Chuu segera ke atas. Cukup mengejutkan bagi Chuu, ternyata Hircine sudah berwujud manusia menunggunya tiba.

"Kamu telah memenuhi janjimu, manusia."

"Jadi, Hyeongjun benar-benar mati ya."

"Aku merasa Dreamer-mu telah tiada. Esensi dari kekuatanmu sudah ku rasakan sejak tadi. Kekuatanku sudah hampir kembali."

"Bagus untuk anda, Hircine. Sekarang kita akan bekerjasama."

"Baiklah. Apa rencanamu?"

"Setelah dinding ini pecah, saya akan mengeluarkan air laut hitam dan anda membantu saya dengan cara membuat air itu menerjang seluruh area hutan Pando dan Surearium."

Mendenangar rencana tersebut, Hircine tersenyum licik.

"Kamu sungguh licik dan kejam ya."

"Terima kasih, Hircine."

"Baik, aku akan membantumu. Dengan begini, kamu dan aku bisa memberi peringatan ke dua manusia penting itu."

Hircine lompat ke area luar dinding dunia mimpi. Ia berubah jadi rusa raksasa dengan tanduk yang luar biasa megahnya. Tanduknya bersinar dan kedua mata hewan itu merah nyala. Dia mulai lari menjauh, menyiapkan momentum untuk menjebol dinding. Tak hanya Hircine, wanita berponi ini turut mengaktifkan kekuatan mimpi. Dia harus siap mengeluarkan air laut hitam kapan saja.

Hircine mulai lari. Cepat sekali larinya dan dengan kekuatan penuh, ia menggunakan tanduk raksasanya untuk mendobrak.

((( DUG )))

Dobrakan pertama menggaung ke semua penjuru dunia mimpi. Saking kuatnya getaran membuat Chuu terjatuh dari tempatnya berdiri. Dia pikir kalau berdiri disini terus, dia akan terhempas. Chuu melayang lalu usaha kedua Hircine dilakukan.

((( DUG )))

KRRRK!

Suara retak terdengar. Hircine mundur sekali lagi, Chuu turut bersiap-siap. Tinggal menunggu Hircine mendobrak dinding, dia akan langsung menyembur air laut hitam. Sambil menunggu Hircine tiba, Kim Jiwoo melihat retakan yang dibuat Hircine. Dia pikir retakan itu cukup buruk dan akan mudah dijebol kapan saja.

Ini dia, suara derap kaki Hircine yang cepat mengarah padanya. Satu sudukan lagi dan,

((( BHRUGH )))

"Ved okaaz!"
(Laut hitam)

Chuu menyemburkan air laut hitam dari mulutnya sampai napasnya habis. Melihat apa yang dilakukan Chuu, Hircine yang masih dalam bentuk rusa raksasa berteriak kencang. Teriakan itu membuat air laut hitam seperti terdorong kencang bagai tsunami.

Chuu tertawa bahagia. Ia berhasil membuat dunia mimpi banjir air laut hitam. Tujuannya adalah untuk merubah para manusia yang sudah terkena hujan air laut hitam di dunia nyata menjadi pasukan vulon-vokun di dunia mimpi. Kejam. Memang sungguh kejam rencana Chuu. Ia dan Hircine kini menapak di bagian atas dinding yang masih utuh.

Hyeongjun, The Dream Corrupter [Book 4] ✓Where stories live. Discover now