6. Sangat Mengganggu!

77 21 0
                                    

Hari ini menjadi hari paling bahagia salah hidup Kinan, selama kurang lebih tujuh belas tahun hidup di dunia ini. Baru kali ini dia melihat keindahan dunia secara nyata, wajah Jeff ketika baru selesai mandi, masih mengenakan kaus oblong, tapi rambutnya sudah tapi. Yang lebih gilanya lagi adalah mereka sarapan bersama, dalam satu meja. Wah andai dia punya waktu mungkin Kinan sudah sujud sukur di sana.

Kinan sudah rapi dengan baju sekolahnya, begitu juga dengan Jeany. Seperti suasana sarapan pagi di sebuah keluarga pada umumnya, hari ini semua orang juga menikmati makanannya dengan khidmat, termasuk papa Jeany yang mukanya lawak sebab kumisnya hanya sepetak. Tapi tidak boleh Kinan menghinanya, sebab bagaimanapun itu adalah calon mertuanya, restunya sangat dibutuhkan.

Sepanjang proses sarapan pagi, Kinan sama sekali tidak bisa fokus dengan makanannya sendiri. Ketampanan Jeff benar-benar mengalihkan dunianya, wajah itu menarik Kinan untuk menjadikan pusat dunia. Ah, nikmat Tuhan mana lagi yang akan Kinan dustakan? Jeff adalah pahatan sempurna, dia hanya tinggal masuk ke salah satu keajaiban dunia, terutama dunia Kinan. Hanya Jeff yang mampu membuat perasaan Kinan menjadi tidak keruan meskipun pria itu sebenarnya tidak melakukan apa-apa.

Jeff sadar kalau dirinya diperhatikan, agak heran juga kenapa teman adiknya yang aneh bin ajaib itu bisa menginap di rumah mereka.

Selesai makan semua orang saling diam.

"Tante boleh nanya?" Kinan membuka obrolan. Dia yang membuka percakapan, Jeany yang ketar-ketir, kalau temannya saja seaneh itu, mamanya pasti akan berpikir kalau selama ini di sekolah Jeany sama anehnya dengan Kinan. Beruntung papa Jeany sudah berpamitan duluan, ke kamar mandi.

"Apa tuh?" Wina, mama Jeany bertanya.

"Tante pas hamil bang Jeff ngidam apa sih? Kok yang lahir dewa tampan dari Yunani."

Jeff tersedak mendengar itu, dia sudah lumrah mendengar pujian tampan akan dirinya. Tapi sama sekali belum pernah ada yang memujinya sampai sebegitunya. Sampai membawa-bawa dewa Yunani.

Wina terkekeh, Kinan sangat frontal rupanya.

"Atau tante ngebatinin nabi Yusuf ya?"

Dari buku kisah para nabi yang pernah Kinan baca, konon katanya nabi paling tampan adalah nabi Yusuf, sampai membuat seorang wanita tidak sadar mengiris tangannya sendiri. Walaupun sekarang katanya yang paling tampan adalah nabi Muhammad. Tidak penting sebenarnya siapa nabi paling tampan, pokoknya semuanya membawa kebaikan untuk umat islam.

Oke kembali ke Jeff.

Wina terkekeh. "Ngidam apa ya, ngidam bapaknya kali. Sama bacain surah Yusuf juga iya selama hamil."

Pikiran Kinan langsung tertuju pada wajah papa Jeany yang agak kocak. Haish, dia berdosa kalau memikirkan soal itu.

Jeff berdeham, dia yang dibicarakan masih berada di sana, jadi mohon sadar.

"Ganteng banget anaknya Tan, bikin jiwa aku meronto-ronta ingin memiliki."

Jeff langsung melirik Kinan, Kinan malah memanyunkan bibirnya seolah-olah tengah mencium Jeff. Jeff kira kegilaan sahabat adiknya itu hanya sebatas di hadapannya saja, rupanya di hadapan orang lain juga.

Wina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia anggap semua yang keluar dari mulut Kinan adalah sebuah candaan.

"Ah, Tante ingat! Dulu suka minum jus terong Belanda."

Kinan mengangguk lantas mencatat itu dalam otaknya. Minum jus terong Belanda, tapi bapaknya memang harus Jeff agar hasilnya lebih sempurna.

"Ma!"

"Kenapa Bang? Mau jadi ayah anak aku?" tanya Kinan.

Jeff menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya beranjak dari sana. Jeany sudah terbahak, puas dengan eksperimen kesal abangnya. Tanpa dia perlu effort mengerjai abangnya itu, sudah diwakilkan oleh Kinan.

I Wanna Be Your BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang