19. Merencanakan Liburan

64 9 11
                                    

"Jadi, kita mau liburan ke mana?" tanya mama Kinan.

Kinan hanya diam, sekarang mereka sedang di meja makan, baru selesai makan malam. Biasanya memang selalu menyempatkan untuk mengobrol, menyampaikan uneg-uneg yang ada di hati masing-masing, sengaja dilakukan oleh kedua orang tua Kinan, karena memang menurut mereka, mengobrol itu penting.

"Kalau papa sih ikut maunya Kinan aja," ujar Ali, selaku papa dari Kinan, karena menurutnya penting untuk ikut kemauan anak.

Kinan yang diberi tanggungjawab untuk memilih langsung terdiam, apa yang bisa dia putuskan?

"Kamu lagi pengen ke mana?" tanya Leni.

Kinan berpikir sejenak, kalau pertanyaannya seperti itu, maka jawabannya sebenarnya dia sedang ingin menuju ke sebuah tempat yang ada Jeff di sana, satu-satunya tempat yang ada Jeff di sana ya rumah Jeff.

"Nggak tau, pikirin dulu deh," jawab Kinan, karena apa? Ya, tidak mungkin dia menjawab kalau dia mau ke suatu tempat yang ada Jeff di sana, konyol dan bunuh diri, karena ini adalah orang tuanya, tempat di mana memang Kinan tidak pernah boleh sembarangan.

"Dalam negeri atau luar negeri?" tanya Kinan.

"Terserah," jawab sang papa.

Kinan langsung tersenyum, oke kalau begitu, mari rencanakan sesuatu. Tentu saja setiap momen yang akan Kinan pilih harus tetap ada hubungannya dengan Jeff, kenapa? Ya, rugi saja kalau sampai Kinan tidak menghabiskan waktu liburannya dengan berlibur bersama Jeff.

***

Kinan langsung meluncur setelah mendapat info dari Jeany kalau Jeany berada di rumah, sebenarnya datang ke rumah Jeany hanya alibi, karena sebenarnya Kinan mau bertemu dengan Jeff.

Kinan merasa sangat bersyukur sebab Jeff adalah abang dari Jeany, kenapa? Ya, karena dia jadi selalu punya alasan untuk datang ke rumah Jeff, dia selalu punya alasan untuk melihat Jeff di rumahnya.

Kinan menekan bel dan langsung tersenyum sumringah saat ternyata yang membukakan pintu adalah Jeff.

"Lagi di rumah Bang?" tanya Kinan.

"Menurut lo aja!"

Jeff tetap membukakan pagar untuk Kinan, kalau tidak ya Jeany bisa marah padanya karena tidak membukakan pintu untuk temannya.

"Ke sini mulu kerjaan lo, nggak ada tempat lain?" tanya Jeff dengan ketus, apa yang sudah Kinan lakukan terhadapnya agak mengerikan menurut Jeff, jadi dia kurang nyaman ketika Kinan datang terus.

"Udah lama tau nggak ke sini," ujar Kinan, sejak ciuman waktu itu dan Kinan merasa harus jaga jarak dengan Jeff.

Sebenarnya logika Kinan memintanya untuk jaga jarak dari Jeff, tapi hati Kinan malah selalu ingin dekat dengan Jeff, memang situasi yang sangat membingungkan, tapi diantara dua pilihan ini, sepertinya Kinan akan memilih untuk tetap mengusahakan seorang Jeffrey.

Kinan selalu merasa dirinya cantik, Kinan juga sangat paham bagaimana dirinya, jadi dia cukup percaya diri kalau nanti Jeff bisa luluh dengannya.

Jeff hanya menghela napasnya, dia sadar kalau dia selalu kehabisan energi saat berbicara dengan Kinan, tapi entah kenapa Jeff selalu saja menanggapi bahkan mengajak Kinan bicara, seperti secara otomatis sudah begitu, seperti sesuatu yang memang tidak bisa Jeff tahan.

"Nanti juga bakal ke sini terus." Seperti biasa, Kinan melancarkan niatnya untuk menyampaikan sebuah omong kosong, ya namanya juga Kinan, kapan coba tidak aneh.

Firasat Jeff sebenarnya sudah tidak enak, tapi dia tetap menoleh ke arah Kinan, kemudian bertanya, "kenapa?"

"Kan, bakal jadi mantu?" tanya Kinan balik.

Oke, Jeff langsung menyesali hidupnya hari itu juga, kenapa juga dia harus membukakan pintu untuk Kinan? Kenapa juga dia harus mendengarkan omongan Kinan? Dan kenapa dia harus bertanya kenapa? Kenapa?

Jeff memutar bola matanya malas dan memutuskan untuk mempercepat langkahnya, dia telalu malas dengan obrolan tidak berguna dengan Kinan.

"Udah mau sama aku?" tanya Kinan, dia malah mengejar Jeff di dalam rumah, ya rumah Jeany juga selama ini sudah seperti rumahnya sendiri.

Jeff mengghela napasnya dan akhirnya menghentikan langkahnya, kemudian selanjutnya menyesal karena Kinan jadi menabrak punggungnya, pasti Kinan sedang kesenangan karena tubuh mereka baru saja tertempel tidak sengaja. Jeff berbalik untuk melihat wajah Kinan, bukan untuk melihat sih, tapi untuk menunjukkan ekspresinya pada Kinan.

"Lo tuh annoying banget tau nggak?" tanya Jeff, terang-terangan saja, karena memang Kinan itu annoying dan sangat mengganggu ketenangan hidup Jeff, kenapa sih dia datang ke rumah Jeff terus? Kadang Jeff ingin marah pada Jeany, memangnya tidak bisa mencari teman yang waras saja?

"Yakin? Yakin nggak kangen kalau aku ngejauh?" tanya Kinan. Karena biasanya manusia gengsian seperti Jeff ini menyesalnya belakangan.

"Nggak!"

"Yang bener?"

"Menjauh lo sejauh-jauhnya!"

***

"Abang lo makin hari makin bikin cinta tau nggak." Masuk ke kamar Jeany dan Kinan langsung mengatakan itu.

Jeany malah terpikir betapa menyebalkannya Jeff di dalam hidupnya, mereka memang memiliki sudut pandang yang berbeda soal Jeff.

"Tiap hari bikin gue pengen cari alasan buat ke sini, apa sih susahnya buat dia tinggal nembak gue aja?" tanya Kinan.

Jeany malas menanggapi omong kosong Kinan sebenarnya, ya urusan Kinan, biarkan itu menjadi urusan Kinan dan Jeff, Jeany tidak mau ikut campur soal apa pun, hidupnya sedang pusing sekarang ini.

"Lo mau apa ke sini?" tanya Jeany.

"Mau lihat abang lo, ganteng banget gila hari ini! Walaupun pas ketemu gue dia masih marah-marah," jelas Kinan.

Sudah dimarah-marah juga masih saja menaruh cinta, kadang memang konyol dan sedikit aneh konsep soal cinta dan perasaan ini.

"Eh, keluarga lo bakal liburan ke mana semester ini?" tanya Kinan, karena tujuan lainnya selain melihat batang hidung Jeff dan memastikan kalau Jeff baik-baik saja, Kinan juga ingin tahu soal liburan keluarga Jeany, siapa tahu ya kan? Mereka bisa liburan bersama?

"Bakal ke Singapur kayaknya," jawab Jeany, karena memang sebelumnya sudah ada pembicaraan di keluarga mereka. "Bang Jeff rekomenin Singapur aja," lanjut Jeany.

"Dia ikut?" tanya Kinan, entah kenapa dia malah jadi sangat antusias kalau Jeff ikut, jadi liburannya bakal berasa benar-benar liburan, kenapa? Ya karena Kinan bisa sekalian cuci mata dengan memandangi Jeff setiap hari.

Jeany menganggukkan kepalanya. "Dia ada kerjaan juga ke sana, jadi sekalian," jelas Jeany. Sudah tahu temannya yang satu ini sangat terobsesi dengan Jeff, Jeany malah menjelaskan rencana liburan keluarganya.

"Gue bakal bilang sama orang tua gue buat ke Singapur juga, biar bisa jalan-jalan sama bang Jeff juga!"

***

Haiiii

Lama nih tidak berjumpa dengan Kinan dan bang Jefff

Semoga aja masih belum pada bosan atau lupa ya.

Jangan lupa vote & comment!

Biar semakin semangat sayahhhh

I Wanna Be Your BooWhere stories live. Discover now