BAGIAN 09

899 68 4
                                    

BAAA

"tok tok aku pulang" kata ian sambil memasuki kamarnya

"kemana aja dari tadi? Pergi gak bilang bilang!" kesal kanglim

"gak kemana mana, cuman ketaman sambil belajar buat besok" jawab ian sambil menaruh bukunya ditas

"tsk, lain kali bilang" kata kanglim

"oiya, moodmu buruk banget ya sekarang" kata ian yang melihat kanglim dengan wajahnya kesal , tapi kanglim sama sekali tidak peduli dan masih sangat kesal, ian berjalan kearah kanglim lalu mencium pipinya

"udah jangan marah marah lagi" senyum ian

"ian kau selalu saja begitu" kata kanglim yang masih sedikit kesal

"selalu begitu?" bingung ian, kanglim lagsung mendorong ian hingga jatuh, lalu membuka paksa bajunya ian dan menggenggam tangan ian

"heii! kanglim! Lepaskan!" teriak ian

"tidak! Tidak akan kulepaskan!" tolak kanglim, lalu ian mencium bau alcohol dibaju kanglim

"pantas saja sikapmu aneh, kau mabuk" kata ian

"aku tidak mabuk" kata kanglim lalu tertidur secara tiba tiba

"tidak mabuk apaan" kata ian lalu menyeret kanglim ketempat tidur

"padahal aku tidak tau kalo kanglim suka mabuk" pikir ian

"sudahlah, paling dia sedang banyak pikiran, panas sekali" keluh ian, lalu melompat kekasur

Jam 8.20 PM / 20.20..

"aahh.. sudah jam berapa ini?" kata kanglim yang baru saja terbangun, lalu melihat ian yang tertidur disampingnya dengan posisi tengkurap, dan setelah beberapa detik kanglim kaget

"kenapa ian tidak pakai baju? A-apa aku melakukan hal aneh padanya saat aku mabuk? Ti-tidak begitu kan?" kata kanglim, mukanya benar benar merah sekarang

"apa?" tanya ian tiba tiba

"ti-tidak" kata kanglim

"badanmu putih sekali, seperti dinding" kata kanglim menyentuh badan ian

"benarkah, makasih" jawab ian singkat lalu kembali tidur, kanglim menaiki badan ian lalu memeluknya

"ian badanmu dingin sekali, seperti vampire" kata kanglim

"masa si, semua orang pada bilang begitu" kata ian lalu berbalik

"iya, keturanan vampire mungkin?" kata kanglim sambil mengelus elus kepala ian

"kalau iya, gimana?" tanya ian sambil senyum

"apa kau akan takut padaku?" tanya ian sambil berbalik, sehingga sekarang kanglim berada dikasur dan ian berada diatas badan kanglim sambil menarik kedua kaki kanglim

"i..ian jangan men..narik kakiku seperti itu!" pinta kanglim kesakitan

"ha, kau bilang apa? Ga kedengaran" kata ian sambil sedikit teriak

"aakk..aakk, ian sakit! Kaki ku bisa patah!" teriak kanglim sambil menarik tangan ian

"hei, tanganmu kuat sekali!! Akhh sakit!" teriak kanglim, setelah puas memainkan kaki kanglim ian akhirnya melepaskannya

"itu tu, bagus untuk tubuh, biar kaki mu kuat" kata ian sambil ketawa sedikit

"bagus apanya, kaki ku bisa patah lama lama kalau begitu" kesal kanglim

"kalo patah tinggal ga usah jalan kan" seringai ian, lalu dicuekin dengan kanglim

"hei" ian memanggil manggil kanglim yang tidur membelakanginya sambil mencokeh bahunya

kanglim x ianWhere stories live. Discover now