Assalamu'alaikum. Hi I'm Frah
Happy reading
Mohon koreksi jika terdapat typo dan kata yang kurang cocok
Jangan lupa vote dan komen juga yah
Terimakasih:)
Mendengar itu, Satria langsung berjalan ke dekat Audy dan mengelus rambut Audy, Gabriel dan Gibran yang melihat itu kaget, dan saling tatap, lalu mereka mundur, agar ada ruang untuk Satria. Lalu Gabriel memberikan Satria kursi, dan Satria menerima kursi itu, dan mengucapkan terimakasih. Satria menduduki kursi itu, tepat di sebelah kiri brankar Audy.
"Hei, abang Ai' di sini Au. Kamu tau kan kalau abang sayang banget sama kamu. Abang juga tahu adek abang ini, sangat kuat, jadi abang mohon sama kamu dek, kamu bertahan, jangan ninggalin abang yah? Kamu juga kan udah janji sama abang, untuk selalu ada di sisi abang, saat abang membutuhkan kamu, sekarang abang sangat butuh kamu dek.. Bangun yah dek? abang mohon.." ucap Satria pelan lalu menghembuskan nafas berat, berharap ada keajaiban. Ai' adalah panggilan spesial Audy untuk Satria, dan Satria memanggil Audy dengan panggilan Au, kadang juga Dy.
Setelah mengucapkan itu Satria berdiri dan berjalan ke arah Aldan, Alden, Rio, Vano, dan Zein berdiri.
"Rio, Vano, Zein, siapa tau kalian juga mau ngomong sama Audy, silahkan" ucap Aldan.
Rio, Vano dan Zein berjalan mendekat ke arah Audy. Rio duduk di kursi yang tadi Satria pakai.
Rio duduk di kursi yang tadi Satria pakai. Rio mengelus lembut rambut Audy, dan berbicara dengan Audy walau dengan nada rendah "Au, io ada di sini Au. Au nggak rindu apa sama io? Kalau io, io sangat rindu sama Au, walaupun tiap hari datang kesini, tetap aja rasanya beda Au." Huft, Rio menghembuskan nafas berat "Au ingat nggak, waktu io ajarin Au naik sepeda? Haha io ingat banget, Au jatuh ke got, Au penuh dengan lumpur, sampai-sampai io nggak bisa berhenti ngakak.. io rindu moment itu Au, tolong jangan tinggalin io, Au" Huft, lagi-lagi Rio menghembuskan nafas berat, lalu berdiri dan berjalan ke arah Aldan, Alden dan Satria berdiri. io adalah panggilan spesial Audy untuk Rio.
Sekarang giliran Vano. Vano duduk di kursi yang ada di samping kanan brankar Audy, lebih tepatnya kursi yang di duduki Rio tadi.
Vano mengelus lembut rambut Audy "Hai, Au, ini abang Evan. Abang rindu sama lo dek, semua orang rindu lo dek" Huft "Tau nggak, selama 1 minggu ini, rasanya flat, nggak ada seru-serunya, nggak ada yang jainil abang kalau jam istirahat. Lo ingat nggak dek, setiap ada cewek yang deketin abang, pasti lo jailin cewek itu, terus minta traktiran sama abang, padahalkan uang lo lebih banyak dari abang. Abang rindu lo dek, tolong jangan tinggalin kita semua Au, bangun Au" ucap Vano pelan lalu menghembuskan nafas berat, lalu berdiri dan berjalan ke arah Aldan, Alden, Satria, dan Rio berdiri. Evan adalah panggilan spesial Audy untuk Vano.
Sekarang giliran Zein. Zein duduk di kursi yang tadi di duduki Vano.
Zein menatap Audy, lalu mengelus pelan rambut Audy. "Audy.. Saya tidak tau mau mengatakan apa sama kamu, saya hanya bisa berdoa dan berharap kamu kembali, karena semua orang sayang sama kamu" ucap Zein pelan lalu berdiri, dan berjalan kearah teman-temannya berdiri.
Di lain tempat.
"Gue ada dimana? Apa gue beneran udah mati?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Tapi ini dimana? Apa gue udah di surga? Tapi gue bukan orang baik, masa iya gue ada di surga? terus disini nggak ada satupun orang? Atau kalau orang mati harus mengantri dulu yah? Atau gimana sih? Gue bingung" tanyanya entah pada siapa.
"Eh coba teriak, siapa tau ada orang cuma gue nggak lihat aja" ucapnya.
"Hei, ada orang disini?! Haloo.. Apa ada orang?" orang itu berteriak berulang kali mengucapkan kalimat yang sama.
Uhuk.. uhuk.. uhuk.. ehm.. ehm..
"Gue haus lagi, dimana ada air yah?" ucapnya sambil melihat sekitar dan melihat sebuah sungai dan menghampiri sungai itu.
"Syukurlah di sini ada sungai" ucapnya
"Airnya juga jernih itu artinya air sungai ini bisa diminum kan?" tanyanya entah pada siapa.
Orang itu melihat sebuah pohon dan mengambil daun di jadikan wadah untuk minum. Setelah itu, orang tersebut mengambil air dan meminumnya.
"Ah, seger.. Baru kali ini gue nemu air sungai yang yang nggak asin, tapi malah enak, seger" ucapnya
Beberapa menit kemudian.
kruk.. kruk.. kruk..
"Aduh, gue lapar lagi" Dia berpikir apa yang harus iya makan.
"Gimana cara gue makan? Nggak ada makanan di sini, ikan aja nggak ada gue lihat tadi. Jika pun ada, gue nggak tau cara masak ikan, masa gue mau makan mentah ikan?" Orang itu kembali berpikir.
"Eh, iya gue baru ingat. Tadi kan ada pohon, dan biasanya di pohon ada buah. Yang berarti pohon tadi ada buah nya"
Dan benar, ada buah di pohon tadi.
"Wah, ternyata pohon jambu batu. Kok tadi gue nggak lihat yah? Ah, mungkin karena gue nggak terlalu memperhatikan, yang gue pikirin tadi bagaimana cara gue minum, jadi mungkin itu sebabnya"
Saat orang itu memetik buah jambu, dan ingin memakannya, tiba-tiba ada yang muncul, entah dari mana munculnya.
"Jangan makan buah itu!" Larang orang yang tiba-tiba muncul tersebut.
Terimakasih yang sudah baca dan vote
See you next part <3
Makassar, 21-6-2022
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Transmigrasi I'm Claudia not Audy [On Going]
Подростковая литература(Sebelum kamu baca, silakan follow dulu yah. Hehe.. Terimakasih) Bagaimana jadinya kalau seorang gadis yang terbilang mandiri, kalem, pintar, bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis manja, keras kepala, pintar, receh, suka bikin orang ketawa, tapi si...
![Transmigrasi I'm Claudia not Audy [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/290576055-64-k47296.jpg)