12] S.S.D : Hidden Fear

389 70 14
                                    

Sixth Sense Destiny •YJW•

Genre story : Fiksi, Paranormal, Horror.



✞Happy Reading✞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✞Happy Reading✞

"Bagaimana kau bisa terluka. Guru dan temanmu bilang sikapmu aneh. Ada apa denganmu!?" protes Maheesa mengolesi salep pada luka dikepala sang adik. Sedangkan yang ditanya hanya diam tertunduk merasakan perih yang ditahan.

Mengingat kejadian tadi, Juan merasa gelisah. Ia takut akan kembali mengalami hal sama. Hal yang difikir sudah lama tidak dirasakan. Namun nyatanya traumanya itu kembali menghantuinya.

"Kenapa diam. Katakan apa yang terjadi, Juan."

"Jangan katakan kepada Ayah dan Bunda." bukannya menjawab Juan berkata lain.

"Kenapa. Kau akan sembunyikan hal ini dari mereka?"

"Aku hanya tak ingin mereka hawatir."

"Tapi pada akhirnya mereka akan tahu. Lebih baik kau jujur kepada mereka. Aku tak yakin dengan dirimu sekarang. Kau bertindak gegabah sampai melukai dirimu sendiri!"

"Ku mohon megertilah. Aku tak ingin mereka bertindak jauh demi kesembuhanku, seperti dulu!"

Maheesa seakan mengingat sesuatu. "Apa ada hubungan dengan trauma masalalumu?"

Juan mendadak lesu. Ia buang nafas panjang. Kemudian Ia tatap saudaranya itu sendu. Dari cara Juan menatap, Maheesa dapat melihat dalam mata sang adik terdapat rasa takut yang terpendam. Seakan, di hadapannya bukanlah Juan.

"Cukup kau saja yang tahu. Ku mohon."

Pergerakan tiba-tiba Maheesa lakukan. Ia peluk tubuh lemah sang adik mengusap punggungnya lembut. "Aku memang tak tahu apa yang telah kau lewati. Tapi aku tahu, saat ini kau merasa takut. Kau butuh seseorang untuk ada menemani. Karena aku pernah melihat dirimu seperti ini dua tahun yang lalu, Juan. Rasanya aku ingin terus memeluk dan melindungimu."

Juan membalas rangkulan itu memeluk tubuh Maheesa semakin erat. Dapat pria itu rasakan tubuh sang adik sedikit bergetar. Dengan wajah yang disembunyikan dalam ceruk lehernya, suara samar pula dapat Maheesa dengar.

"Aku takut."

Pria itu hanya sanggup tersenyum miris. Situasi saat ini membuat hatinya melemah. Trauma yang dikira sudah hilang, ternyata kembali mengusik ingatan sang adik. Maheesa paham. Mulai sekarang Ia tak akan membiarkan sang adik berjalan seorang diri.

"Aku ada bersamamu. Jangan takut."

ꕥꕥꕥ

"Aku akan ke luar membeli makanan. Kau tak apa aku tinggal sendirian?"

Sixth Sense Destiny ►YJW◄ [Hiat]Where stories live. Discover now