Sixth Sense Destiny ►YJW◄ [Hiat]

4] S.S.D : Same Ability

Sixth Sense Destiny •YJW•

Genre story : Fiksi, Paranormal, Horror.

◈
◈
◈

✞Happy Reading✞

Typo!

Pagi pertama di rumah baru terasa sedikit berbeda. Tetap sejuk, tapi tidak sesegar saat di rumah lamanya yang masih di area pedesaan.

Hari ini tak ada kegiatan lebih selain menata barang bawaan semalam yang belum sempat dirapikan. Ayah langsung bekerja meski dihari pertamanya di tempat baru. Sedangkan Heesa dan Juan membantu Bunda membersihkan rumah.

Juan membantu Heesa memindahkan perabot yang diminta Bunda untuk mengganti posisinya.

Selesai memindahkan Heesa bernafas lega. "Selesai. Melelahkan sekali.." serunya sesekali mengelap keringat di wajah.

"Kita istirahat saja dulu" perintah Bunda.

Mereka menurut. Duduk di kursi panjang ruang keluarga dengan segelas juz yang sudah Bunda siapkan sebelumnya.

"Hari ini Kalian tidak ada keinginan jalan-jalan di luar?" Bunda membuka suara.

"Kemana?" tanya Heesa.

"Berkeliling saja sebentar. Setidaknya Kalian harus berinteraksi di lingkungan baru. Karena mungkin mulai besok Kalian harus sudah belajar"

"Tapi pekerjaan rumah belum selesai, Bun.."

"Sedikit lagi selesai. Bunda bisa sendiri. Pergilah bersama. Tapi jangan pulang larut malam. Heesa harus jaga Juan di luar, ya"

"Aku tak ingin keluar" sahut Juan.

"Kenapa?" Heesa penasaran.

"Sedang tak ingin saja"

Bunda memegang lembut tangan Juan. "Pergilah sebentar. Heesa akan menjagamu. Bunda akan senang jika Juan menurut" ucapnya dengan senyum hangat.

Jika Juan sudah melihat senyuman itu, tak ada alasan lagi untuk membantah. Juan akhirnya menurut dan akan ke luar bersama Heesa siang ini.

'Juan, sepertinya Aku tak bisa ikut' sesal Sean.

"Terserah" balas batin Juan.

'Aku ingin ikut' sosok lain yang menyahut. Wanita yang Sean bawa dari sekolah. Mulai sekarang Wanita itu akan tinggal bersama. Sudah kerap kali Sean membawa pulang hantu ke rumah lamanya dulu karena tak tega meninggalkannya sendiri. Dan sekarang, hal sama Sean lakukan di rumah barunya. Juan pasrah menanggapi.

"Kau tetaplah di rumah menjaga Bunda. Tak ada penolakan!" Tak berani membalas, Wanita itu diam menurut.

ꕥꕥꕥ