Sixth Sense Destiny ►YJW◄ [Hiat]

5] S.S.D : Nightmare

Sixth Sense Destiny •YJW•

Genre story : Fiksi, Paranormal, Horror.

◈
◈
◈

✞Happy Reading✞

Typo!.

Semua Murid mulai meninggalkan area sekolah karena jam belajar hari ini sudah selesai. Juan tengah menunggu Heesa datang menjemputnya. Berdiri di tepian jalan depan sekolahnya seorang diri. Sesekali berdecak sebal karena Heesa tak kunjung datang sehingga membuatnya semakin bosan.

'Juan..' Sean yang juga bersamanya mulai membuka suara. 'Apakah temanmu tadi juga memiliki kelebihan sepertimu?'

"Teman? Siapa?"

'Anak yang mengajakmu bicara di kelas tadi. Kalian berteman, bukan?'

"Dia hanya memberi tahukan namanya saja. Lalu tiba-tiba Dia mengatakan jika matanya berbeda sepertiku. Hanya itu"

Sean berdecak kesal. Ternyata Juan sama saja seperti dulu. Masih tak berubah. Dingin dan acuh. Bagaimana Dia bisa berteman baik jika sikapnya keterlaluan. 'Ada apa denganmu. Kau harus merubah dirimu mulai sekarang. Berbaurlah dengan Mereka agar Kau memiliki teman di sini!'

Juan hanya diam dengan pandangan lurus ke depan. Tak menanggapi seakan tak ada seorang pun yang mengajaknya berbicara. Meski faktanya Juan memang seorang diri jika dilihat oleh manusi normal.

'Juan Aku berbicara padamu!'

"Sean kumohon berhenti untuk memintaku lebih terbuka. Aku nyaman dengan diriku yang sekarang!"

'Aku hanya tak ingin Kau merasa sendiri. Aku ingin Kau memiliki banyak teman, Juan!'

"Untuk apa memiliki banyak teman jika tak seorang pun yang tulus berteman dan peduli padaku?!" Juan semakin kesal.

'Aku peduli padamu tapi Kau malah tak mendengarkan ku. Terserah Kau saja!' Juan hanya meliriknya.

Tak sengaja Ia melihat seorang tengah perhatikannya diam-diam. Juan pernah melihat sebelumnya. Seorang Gadis yang juga terus meliriknya saat di kelas.

Juan memutar bola matanya malas. "Menyebalkan. Ada apa dengannya?!"

'Sudah Ku bilang Aku peduli denganmu, Juan!!' sahut Sean yang salah menduga.

"Aku sedang tak berbicara denganmu"

'Lalu??'

Juan melipat kedua tangannya di depan dada. "Gadis itu terus memandangiku bahkan saat di kelas" Sean melihat arah pandangan Juan. 'Bukannya Dia sekelas denganmu?'

Juan diam. 'Kau mengenalnya, Juan?'

"Apakah harus? Tingkahnya saja sudah membuatku kesal"