"Begitulah yang kita dengar di kantor agensi, ketika aku dan Yoongi hyung akan menanyakan kebenarannya pada Sejin hyung, langkah kami tertahan melihat wajah bahagia mereka. Terutama Jungkook. Aku tahu kejadian dan gosip  yang mendera beberapa saat terakhir ini mempengaruhinya. Dia lebih banyak diam daripada biasanya."

Mereka terdiam sesaat.

"Itu tidak mungkin. Tidak mungkin Jungkook melakukan itu pada kita. Kita sangat mengenal Jungkook. Aku yakin ini hanya kesalahpahaman saja. Kita harus benar benar memastikannya pada Sejin hyung." Kata Seokjin.

"Jin hyung benar. Jungkook takkan melakukan itu. Dia orang yang sangat memegang erat komitmen, kita semua tahu itu. Sudah kesepakatan kita untuk tidak melakukan solo. Kita semua sudah setuju akan hal itu." Sahut Jimin.

"Tapi kau dengar sendiri perbincangan staff di studio tadi. Dan juga hal yang disaksikan sendiri oleh Namjoon dan Yoongi hyung. Apakah itu membuktikan rumor ini benar adanya ?" Sahut Taehyung.

"Pembicaraan bagaimana ?" Tanya Yoongi.

Mereka menceritakan perbincangan dua staff di studio latihan tadi pada Namjoon dan Yoongi. Mereka berdua termenung mendengarnya.

"Snoop Dog dan Chris Martin, setelah itu siapa lagi,, begitu kan yang kita dengar tadi." Ucap Yoongi.

"Tanda tangan kontrak dua bulan yang lalu. Saat agensi memberi bodyguard pada Jungkook ? Sesaat setelah peristiwa Busan ? Apakah saat di Busan Jungkook bertemu agensi lain ? Apa Jungkook akan pergi dari kita ? Seperti rumor yang beredar ini ?" Kata Hoseok.

Namjoon masih termenung.

"Tidak,, tidak,, Kita tidak bisa membiarkan ini berlarut larut. Besok akan aku tanyakan langsung pada Sejin hyung tentang gosip yang beredar ini. Untuk saat ini kita tetap harus saling percaya satu sama lain. Jangan sampai kita terpecah karena berita yang tidak benar." Ucap Namjoon.

Jungkook menutup pintu rooftop dan perlahan menuju ke kamarnya.

🐰🐰🐰

Ketukan pintu kamarnya mengejutkan Namjoon pagi itu. Suara Sejin yang membangunkannya membuatnya bergegas keluar dari selimut yang membungkus tubuhnya.

Seingatnya jadwal hari ini dimuai jam sepuluh pagi, hanya ada syuting interview dengan salah satu stasiun televisi.

Masih setengah mata terpejam, dilihatnya jam di ponselnya. Jam enam pagi.

'Apa ada pemajuan jadwal ?' Pikirnya sambil membuka pintu kamarnya.

Sejin berdiri dengan wajah cerianya.

"Bersialah berkumpul di ruang santai. Bangunkan yang lain. Cepatlah. Aku punya berita bagus untuk kalian."

Namjoon hanya menganggukkan kepalanya. Ia menghampiri kamar Yoongi yang berada di samping kamarnya dan mengetuk pintunya.

Dilihatnya Seokjin dan Jimin keluar dari kamarnya setelah dibangunkan para staff. Ia melihat Seokjin keluar memeluk boneka alpaka besarnya dengan terkantuk kantuk. Apalagi Jimin, mata sipitnya terlihat segaris karena ia berjalan dengan mata terpejam. Ia terkekeh melihat Jimin hampir jatuh karena menabrak Seokjin yang tiba tiba berhenti berjalan.

Terdengar suara Yoongi menyahuti Namjoon dari dalam. Namjoon beralih ke kamar sebelahnya. Kamar Jungkook. Diketuknya pintu kamar adik bungsunya. Sambil terpikirkan tentang pembicaraan mereka di rooftop semalam. Tangannya masih mengetuk, tanpa disadari kalau Jungkook sudah membuka pintunya.

"Yak, hyuung."

Jungkook mengusap usap hidungnya yang terkena ketukan tangan Namjoon. Namjoon terkejut, kemudian tertawa kecil.

"Maaf, maaf,, Sejin hyung menunggu kita di ruangan. Ayo kita kesana."

"Pagi sekali. Ada apa Joon ?" Tanya Yoongi.

"Entahlah hyung ."

Mereka sudah berkumpul di ruang santai. Dilihatnya wajah mengantuk anak anaknya. Sejin tersenyum lebar.

"Selamat pagi semua. Maaf membangunkan kalian pagi pagi seperti ini. Sebelumnya aku ingin memberikan ucapan selamat kepada kalian. BTS. Selamat kalian masuk nominasi Best Duo/Group Performance Grammy tahun ini."

Taehyung yang nyaris tertidur lagi di kursinya, terlonjak dengan mata terbuka.

"Dan berita bagus lainnya. Kalian diundang untuk menghadiri acara tersebut sebagai tamu dan pengisi acaranya. Kalian akan pergi ke Los Angeles."

Teriakan bahagia riuh terdengar. Mereka saling berangkulan.

"Bukannya Grammy tahun ini diadakan secara online seperti tahun kemarin ya hyung ?" Tanya Yoongi.

"Mereka sudah mendapat ijin untuk menyelenggarakan secara langsung. Mereka menghubungi kita malam tadi. Meminta konfirmasi dari kita untuk bisa datang dan berpartisipasi di acara itu. Bagaimana menurut kalian ?"

"Tentu saja kami setuju hyung. Tapi semua kami serahkan kepada agensi. Kami mengikuti semua pertimbangan dari kalian." Jawab Namjoon.

"Kalau begitu aku akan mengkonfirmasi kehadiran kalian nanti. Mereka juga sudah memberikan sketsa penampilan kalian nanti disana, bila kalian menyetujui untuk datang. Kalian akan menyanyikan lagu Butter dengan koreo yang berbeda dari biasanya. Ini rinciannya."

Sejin memberikan kertas yang berisi rangkaian kegiatan dan detail penampilan mereka di sana. Mata mereka terbelalak membacanya. Adegan treatikal yang rumit.

Penampilan mereka nanti diawali dengan Jungkook yang diturunkan dari ketinggian dengan kawat besi dari langit langit, mereka menari melewati sinar laser, dan mengharuskan ada tambahan koreo yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

"Hyuung,, bagaimana kita melakukan ini, ini rumit sekali. Belum lagi waktunya. Seminggu lagi. Apakah cukup kita latihan ?" Hoseok panik, begitu juga dengan member yang lainnya.

"Aku yakin kalian bisa. Aku sudah menunda semua jadwal kalian dalam seminggu ini. Kalian akan berangkat dua hari lagi, kecuali Jungkook. Ia berangkat hari ini juga."

"Mengapa ?"

Jungkook menaikkan alisnya.

"Permintaan pihak Grammy, karena waktu yang terbatas dan juga penampilanmu yang paling beresiko, pihak Grammy ingin benar benar mempersiapkanmu dengan baik. Dengan melibatkanmu secara langsung. Jadi bersiaplah sekarang. Pemotretanmu aku ajukan pagi ini juga dan setelah interview nanti kau akan langsung berangkat."

"Apa tidak terlalu lelah untuk Jungkook ? Perjalanan Seoul ke Los Angeles lebih dari dua belas jam hyung. Dan ia harus berangkat begitu selesai syuting ?" Protes Jimin.

"Tak masalah hyung. Aku bisa beristirahat di pesawat nanti. Aku akan bersiap siap sekarang."

Surabaya, 29 Mei 2022

CODE NAME : BUNNY Where stories live. Discover now