"Kebahagiaan adalah ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan berjalan selaras."
- Mahatma Gandhi -
×××××××××
Sepulangnya, Elen teringat dengan janji yang ia buat dengan Vito. Ia membuka dan melihat layar handphonenya. Dilihatnya hari ini tepat, hari ulang tahun ibu Vito. Elen ingat, jika Vito meminta agar surat yang dituliskannya diberikan kepada Sang Ibu, tepat dihari ulang tahunnya. Elen segera melangkah masuk ke kamarnya. Mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru gelap dari dalam laci.
"Ini dia, tapi aku belum menemui Cika," gumam Elen.
Baru saja memikirkan Cika, sebuah pesan masuk ke handphonenya. Dilihatnya, ternyata pesan dari seorang dokter yang merawat Cika. Dalam pesan tersebut, terdapat foto serta penjelasan mengenai keadaan Cika. "Hah. Aku bahkan tak mengenalinya, tapi ia tau aku sedang memikirkan pasien yang sedang ia tangani. Sistem memang luar biasa. Cika ..., aku harap, akulah yang salah."
Elen beranjak pergi sembari membawa kotak itu, yang ia sendiri tak tau isinya. Merasa sedikit kelelahan, Elen memilih mengemudikan sebuah mobil yang telah terparkir digarasi rumah. Dalam perjalanan, ia terlihat cukup santai dan menikmati pemandangan disekitar. Namun sebuah geng motor, entah dari mana menyeberang begitu saja. Alhasil, Elen segera melakukan drift agar tabrakan tak terjadi. Elen menatap ke cermin spion mobil. Dilihatnya, seseorang melambaikan tangan, seolah mengatakan jika ia baik-baik saja. Elen mengangkat sebelah alis, kemudian menyisir rambutnya ke belakang.
Elen kembali melajukan mobilnya. Akan tetapi, ia mengingat kembali seragam yang dikenakan seseorang yang melambaikan tangan kearahnya tadi. "Black Uniform?" gumam Elen.
Seseorang tadi memakai seragam Black Uniform. Tepatnya seragam yang sama dengan yang digunakan Eren. Namun, seharusnya tak ada anggota yang masih berkeliaran dengan seragam setelah misi. Itu karena mereka semua telah membuang seragam mereka saat masih berada di kapal pesiar.
Mereka ..., mereka anggota tahun ke 2 atau mungkin tahun ke 3.
Setibanya di rumah kediaman Vito, Elen segera melangkah masuk begitu saja. Ia masuk dan menatap seorang gadis kecil yang sedang bermain di taman. Elen mencoba mendekati gadis tersebut.
"Maaf! Anda tak boleh menemui nona muda. Karena ...."
"Aku dari Rl school. Aku datang untuk membawa pesan dari Vito," ucap Elen.
Mendengar ucapan Elen, seketika bodyguard tersebut terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca, hingga akhirnya ia mengizinkan Elen untuk masuk.
"Silahkan, Nona!"
Elen melangkah mendekati sosok gadis yang sedang asik bermain bersama beberapa pelayan. Hingga akhirnya, ia menyadari kedatangan Elen dihadapannya.
"Apa kau ..., kau adiknya Vito?" tanya Elen.
"Hmm, kakakku sedang tak ada di rumah. Dia belum pulang," ucap Nea.
"Aku tau, dia malah tak akan pernah pulang," balas Elen secara blak-blakan. Tanpa ia sadari, ekspresi gadis itu berubah. Begitupun dengan beberapa pelayan yang sedang bersamanya.
"Kau? Siapa kau?" tanya adik Vito sekali lagi.
"Aku ..., rekan setim Vito," jawab Elen. Terus mengamati perubahan ekspresi gadis kecil dihadapannya.
"Heh? Dimana kakakku? Apa misi kalian telah berakhir?"
"Ya, seharusnya semua anggota telah kembali," ucap Elen.
YOU ARE READING
Bad & Crazy School (Terbit)
Mystery / ThrillerOLD VERSION!! CERITA INI ADALAH CERITA SURVIVAL, DAN SUDAH BERISI SEASON 1, 2 DAN 3 [High School Of The Elite] Eleanor, seorang anak dari tahanan khusus yang memiliki masa lalu kelam akan kekalahannya dalam uji coba pelatihan wajib milter. Setelah m...
