• • - - -/• • • - -

6.2K 979 16
                                        

"Jika A sukses dalam kehidupan, maka A sama dengan X plus Y plus Z. Kerja adalah X; Y bermain, dan Z menutup mulut Anda."

- Albert Einstein -

×××××××××××

Semua siswa telah berkumpul di Auditorium. Di mana Eren tengah memberikan beberapa arahan dan informasi tambahan kepada seluruh siswa. Berselang beberapa menit berlalu, Kirei baru saja tiba dan mulai mengamati seluruh siswa sembari bersandar didinding. "Dia ikut bergabung ternyata. Aku pikir dia tidak akan tertarik." Kirei mengamati Michael dan Vettel. Tak sengaja, pandangan mereka bertemu. Kirei mengangkat alis kirinya, seolah menantang Michael dan Vettel. "Aku rasa, cukup. Silahkan keluar dan bersiap untuk berangkat!" ucap Eren.

Baru saja keluar, mereka segera bergerak mengambil senjata yang memang telah disiapkan. Mereka semua tampaknya sudah tau, senjata apa saja yang akan mereka bawa. Setelah mengambil senjata dan perlengkapan lain, mereka segera berbaris begitu saja. Baik itu siswa perempuan, atau pun siswa laki-laki, semuanya terlihat membawa senjata dan perlengkapan yang sama ditubuh mereka. Dari luar, motor dan mobil sport dari berbagai jenis telah berbaris rapi. Para siswa menaiki setiap kendaraan yang telah mereka pilih.

"Eren!" panggil Kirant kepada Eren yang tengah memantau. Eren melirik sejenak, lalu kembali memantau.

"Ada apa?" tanya Eren.

"Aku rasa, kau harus mempersiapkan helikopter untuk berjaga-jaga. Kita tidak tau apa yang akan terjadi di sana nantinya," ucap Kirant. Eren mengukir senyum tipis. Melirik Kirant melalui sudut matanya.

"Asst, maaf! Aku sampai lupa."

"Tidak masalah, kau sudah bekerja sangat keras," ucap Kirant dengan tatapan penuh makna, seolah keduanya tengah merencanakan sesuatu, atau sebenarnya sedang mengamati satu sama lain untuk mencari tau sesuatu.

"Baiklah, kau duluan saja."

Saat Eren berlalu, Kirant tersenyum hangat kearahnya. "Kau telah bekerja sangat keras," gumam Kirant. Tak jauh dari Kirant berdiri, dari balik rimbunnya pohon, Vettel tengah berdiri dengan tangan kiri memegang buku, dan tangan kanan menyilang ke dada.

"Kau sedang melakukan apa? Semua orang tengah bersiap," ucap Bayu.

"Cih! Membosankan saja. Kau urus saja dirimu sendiri. Aku ikut atau tidak, juga tak masalah," gumam Vettel.

"Hey! Hey! Ini misi pertama setelah masa percobaan. Apa kau tak penasaran, seberapa kuat mereka sekarang? Dulu ..., ah jangan bilang kau trauma dengan masa percobaan pertama diperbatasan. Aku ingat jelas, saat kakak pendamping kehilangan satu persatu ...."

"Diamlah! Masa percobaan itu, itu hanya masa percobaan untuk menakut-nakuti saja. Hanya saja, karena terlalu menganggap remeh musuh. Pada akhirnya, semuanya menjadi kacau," gumam Vettel yang membuat Bayu terdiam sejenak. Vettel menutup buku ditangannya, kemudian mengacak-acak rambutnya pelan. Ia melirik Bayu sekilas, lalu berbalik pergi.

"Sial! Dia sedang mengancamku?"

Setelah persiapan selesai, Eren bersama ANGGOTA OSIA memimpin di depan. Saat motor yang di kendarai Eren beranjak pergi, mereka semua segera mengikutinya. "Anak-anak itu, kau yakin mereka semua akan kembali?"

"Aku harap tidak. Semoga Sistem bertindak lebih cepat. Anak-anak tahun ini, lebih menakutkan dari anak-anak tahun sebelumnya loh."

"Hmm, Jade Vine menakutiku saja. Aku yakin, Jade Vine sudah membuat rencana, dan misi ini pasti bagian dari rencana itu."

Percakapan beberapa staf guru, sangat jelas menunjukan jika mereka berada dipihak Sistem. Tentu saja, setelah Kirant melakukan drop out besar-besaran terhadap staf guru, sudah pasti akan membuat mereka sedikit merasa kesal. Namun tanpa mereka sadari, ternyata Sella belum keluar dari lingkungan sekolah. Tepatnya Sella masih sempat mendengar percakapan mereka. "Fake! Tunggu sampai aku pulang ya," bisik Sella setelah mendengar percakapan beberapa staf guru barusan. Sella masuk ke lift untuk menuju ke garasi sekolah. Setelah berada di garasi, ia langsung mengambil helm dan melajukan motor miliknya.

Bad & Crazy School (Terbit)Where stories live. Discover now