"Milikilah keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisimu. Mereka entah bagaimana sudah tahu akan jadi apa kamu sebenarnya."
- Steve Jobs -
×××××××××××
Eren berlari ke sana ke mari untuk melihat keadaan. Pada akhirnya, ia memilih untuk menemui Ziko. Setibanya ia segera bertanya pada Ziko perihal informasi yang Ziko dapatkan. Lewat ekspresi yang Ziko tunjukkan, Eren mencoba menebak apa yang akan di katakana oleh Ziko.
"Bagaimana?" tanya Eren.
"Entahlah, sepertinya Sistem sengaja mengubah rencananya. Aku tidak yakin, jika kita akan dengan mudah menyelesaikan misi ini," jawab Ziko.
Eren menghela nafas. Melirik Ziko dengan tatapan yang sulit untuk di mengerti. Tak terkejut tetapi juga terlihat cemas. "Kau mungkin benar. Apa kau bertemu dengan Elen?"
Ziko terkejut. Tampak cukup cemas setelah Eren menyebut nama Elen. "Elen? Tidak, apa dia masuk ke mari?"
"Aku memintanya untuk menemukan Vito. Tetapi sampai sekarang, ia belum kembali."
"Aduh, firasatku sangat buruk. Maaf Eren, tapi selama aku mengintai di sini, aku merasakan keberadaan Assassin. Jika Assassinnya peringkat bawah saja sulit untuk kita tangani, lalu bagaimana dengan Assassin peringkat atas?" jelas dari raut wajah Ziko, ia sangat cemas akan hal tersebut.
Namun berbeda dengan Eren. Menunjukkan tatapan seolah mengatakan hal lain. "Aku baru menyadari hal itu. Aku tidak percaya Sistem menggunakan Assassin untuk mengalahkan kita," ucap Eren. Menatap teliti Ziko yang mulai mencemaskan situasi.
"Jika bukan karena Vito mengkhianati kita, ini tidak akan terjadi."
Eren mengukir senyum smirk. "Tidak ..., kita tidak boleh menyalahkan Vito sepenuhnya. Aku yakin, dia punya alasan untuk itu," ucap Eren.
"Kau benar, maaf. Namun karena Vito, kita sulit merencanakan segalanya dengan baik. Sulit memastikan, apakah kita mampu menyelesaikan misi ini. Selain itu, tingkat kesulitan misi ini berada di level yang berbeda dengan angkatan sebelumnya. Aku tidak mengerti, mengapa Sistem berusaha mengakhiri kita lebih cepat. Walau Angkatan sebelumnya, juga mengalami kegagalan, tetapi bukankah ini berlebihan," kesal Ziko.
"Tidak masalah, kau sudah bekerja sangat keras. Kau belum makan, kan? Aku akan membawakan makanan untukmu." Eren melangkah pergi. Namun Ziko segera menahan tangan Eren.
"Kau baik-baik saja?" tanya Ziko setelah melihat kecemasan dari raut wajah Eren.
"Tentu, semangat."
"Entah aku yang terlalu berpikir negatif. Tetapi aku yakin, ada mata-mata diantara angkatan kita. Sektor pertama, aku melihat kemunculan Assassin hingga Impostor. Tetapi tiba-tiba saja mereka menghilang. Bukankah itu terlalu aneh? Mereka seolah menyadari rencana kita," ucap Ziko.
Eren mengernyitkan dahi. Sedikit terkejut dengan apa yang baru saja Ziko ucapkan. "Aku mengerti, jaga dirimu. Aku masih membutuhkan bantuanmu."
"Baiklah." Eren segera pergi dari sana dan meninggalkan Ziko.
"Aku tau, kau, kau mencemaskan kami semua. Jaga dirimu juga, Eren."
Sementara itu, Kirei sangat mencemaskan sesuatu. Akhirnya ia memilih melanggar perintah Eren untuk tetap di sana. Hal itu langsung disadari oleh Kirant yang juga berada di sana. Akan tetapi, Kirant akan sulit mengerti apa yang ingin Kirei lakukan. Itu karena Kirei salah satu anggota yang sulit untuk di tebak. Maaf Eren. Tetapi ada hal yang tak bisa aku diamkan begitu saja. batin Kirei.
YOU ARE READING
Bad & Crazy School (Terbit)
Mystery / ThrillerOLD VERSION!! CERITA INI ADALAH CERITA SURVIVAL, DAN SUDAH BERISI SEASON 1, 2 DAN 3 [High School Of The Elite] Eleanor, seorang anak dari tahanan khusus yang memiliki masa lalu kelam akan kekalahannya dalam uji coba pelatihan wajib milter. Setelah m...
